Daya Tarik Keabadian Warna Monokrom di Bali Fashion Trend 2018

Intip dominasi tren warna monokrom dari panggung Bali Fashion Trend 2018.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 24 Mei 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2017, 15:00 WIB
Daya Tarik Keabadian Warna Monokrom di Bali Fashion Trend 2018
Intip dominasi tren warna monokrom dari panggung Bali Fashion Trend 2018

Liputan6.com, Jakarta Hitam dan putih tidak lekang waktu dalam tren fashion. Warna monokrom akan selalu ada dan menampilkan pesonanya dalam setiap rancangan para desainer, termasuk di panggung Bali Fashion Trend 2018.

Sejumlah desainer konsisten menampilkan warna monokrom untuk karya-karya mereka di acara yang berlangsung di TS Suites Seminyak, Bali, pada 19-21 Mei 2017. Seperti Linda Lirose, Phangsanny, dan Fenny Salim.

Warna hitam cenderung menunjukkan kekuatan dan ketegasan. Sementara putih melambangkan sesuatu yang suci dan bersih. Keduanya saling melengkapi dengan baik dan cenderung mudah untuk disatukan.

Linda Lirose terinspirasi dari black swan yang merupakan pencarian jati diri. Maka tak heran warna yang digunakan untuk koleksinya adalah hitam. Teknik kerawang digunakannya untuk menambah nilai lokal dan keunikan dalam koleksinya.

Rancangan Linda Lirose yang terinspirasi dari black swan

Phangsanny menampilkan gaun-gaun megah nan anggun dengan warna putih. Siluet A line hingga mermaid dalam permainan bahan sequin, tulle, hingga knit.

Gaun anggun rancangan Phangsanny.

Fenny Salim untuk pertama kalinya membuat pakaian ready to wear. Ia pun memilih warna monokrom yang juga merupakan warna favoritnya. Japanese style dengan sentuhan feminisme pun dipercaya memiliki potensi pasar yang besar.

Busana rancangan Fenny Salim.

Warna hitam juga menjadi andalan Vera Koraag dalam membuat koleksi ready to wear-nya. Potongan edgy dengan detail artistik di beberapa sisi membuat koleksinya begitu unik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya