Ciri-Ciri Perut Sembelit yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

Kenali ciri ciri perut sembelit dan penyebabnya. Temukan cara efektif mengatasi sembelit secara alami dan kapan harus ke dokter. Informasi lengkap di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Des 2024, 12:52 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 12:39 WIB
ciri ciri perut sembelit
ciri ciri perut sembelit ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian Sembelit

Liputan6.com, Jakarta Sembelit atau konstipasi merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam proses buang air besar (BAB). Gangguan pencernaan ini ditandai dengan penurunan aktivitas usus yang menyebabkan frekuensi BAB menjadi tidak teratur, biasanya kurang dari 3 kali dalam seminggu. Meski umum terjadi, sembelit tidak boleh diabaikan karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi menyebabkan komplikasi jika dibiarkan.

Pada kondisi normal, usus besar bertugas menyerap air dari sisa makanan yang telah dicerna. Namun pada penderita sembelit, proses penyerapan air ini berlangsung terlalu lama sehingga feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Akibatnya, penderita akan merasa tidak nyaman dan kesulitan saat BAB.

Perlu diingat bahwa frekuensi BAB yang normal berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang terbiasa BAB setiap hari, namun ada pula yang hanya 1-2 kali seminggu. Seseorang baru dianggap mengalami sembelit jika terjadi perubahan kebiasaan BAB yang signifikan dan disertai gejala-gejala tertentu.

Ciri-Ciri Perut Sembelit

Mengenali ciri-ciri perut sembelit sangat penting agar kondisi ini dapat segera diatasi. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum yang menandakan seseorang mengalami sembelit:

  • Frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu
  • Feses keras, kering, dan menggumpal
  • Kesulitan dan rasa sakit saat mengeluarkan feses
  • Perut terasa penuh, kembung, dan tidak nyaman
  • Perlu mengejan keras saat BAB
  • Merasa belum tuntas setelah BAB
  • Nyeri atau kram pada perut bagian bawah
  • Nafsu makan menurun
  • Mual dan muntah dalam kasus yang parah
  • Bercak darah pada tisu toilet akibat mengejan terlalu keras

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas selama lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Sembelit yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi seperti wasir, fisura anal, atau impaksi feses.

Penyebab Sembelit

Sembelit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari gaya hidup maupun kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya sembelit:

1. Kurang Asupan Serat

Konsumsi makanan rendah serat merupakan salah satu penyebab utama sembelit. Serat berperan penting dalam melancarkan pencernaan dengan cara menyerap air dan menambah volume feses. Tanpa asupan serat yang cukup, feses akan menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Pastikan untuk mengonsumsi cukup buah, sayur, dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan serat harian.

2. Kurang Minum Air

Dehidrasi dapat menyebabkan usus besar menyerap lebih banyak air dari sisa makanan, sehingga feses menjadi keras dan kering. Penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari. Hindari minuman berkafein dan beralkohol yang dapat memicu dehidrasi.

3. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat memperlambat pergerakan usus. Olahraga dan aktivitas fisik teratur membantu menstimulasi kontraksi otot usus, sehingga feses lebih mudah dikeluarkan. Cobalah untuk berolahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang secara rutin.

4. Menahan Buang Air Besar

Kebiasaan menunda-nunda BAB dapat melemahkan otot-otot usus dan rektum. Hal ini membuat feses tertahan lebih lama di usus besar sehingga menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Biasakan untuk segera ke toilet saat merasa ingin BAB.

5. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan sembelit sebagai efek samping, seperti:

  • Antidepresan
  • Obat pereda nyeri opioid
  • Suplemen zat besi
  • Antasida yang mengandung kalsium atau aluminium
  • Obat antihipertensi
  • Obat antiparkinson

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami sembelit, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penyesuaian dosis atau penggantian obat.

6. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa penyakit dapat menyebabkan sembelit, antara lain:

  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)
  • Hipotiroidisme
  • Diabetes
  • Penyakit Parkinson
  • Multiple sclerosis
  • Kanker kolorektal

Pada kasus-kasus tersebut, penanganan sembelit harus dilakukan bersamaan dengan pengobatan penyakit dasarnya.

Cara Mengatasi Sembelit

Sebagian besar kasus sembelit dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan di rumah. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi sembelit:

1. Tingkatkan Asupan Serat

Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Serat membantu melunakkan feses dan meningkatkan volume tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan. Tingkatkan asupan serat secara bertahap untuk menghindari kembung dan gas berlebih.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Minum air putih yang cukup membantu melunakkan feses dan melancarkan pergerakan usus. Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air sehari. Anda juga bisa mengonsumsi jus buah alami atau sup hangat untuk menambah asupan cairan.

3. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik membantu menstimulasi pergerakan usus. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau berenang selama 30 menit sehari, 3-5 kali seminggu. Bahkan aktivitas sederhana seperti naik turun tangga dapat membantu melancarkan pencernaan.

4. Biasakan BAB Teratur

Cobalah untuk BAB pada waktu yang sama setiap hari, misalnya setelah sarapan. Jangan menahan keinginan untuk BAB karena dapat memperparah sembelit. Duduklah di toilet selama 10-15 menit untuk memberi kesempatan usus berkontraksi.

5. Konsumsi Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsi yogurt, kefir, atau suplemen probiotik untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di usus dan melancarkan BAB.

6. Hindari Makanan Pemicu

Beberapa makanan dapat memperparah sembelit pada sebagian orang, seperti:

  • Produk susu
  • Makanan olahan
  • Daging merah
  • Makanan tinggi lemak
  • Cokelat

Perhatikan reaksi tubuh Anda terhadap makanan-makanan tersebut dan hindari jika memperburuk gejala sembelit.

7. Gunakan Obat Pencahar dengan Bijak

Obat pencahar dapat membantu meredakan sembelit, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan. Gunakan obat pencahar hanya jika diperlukan dan sesuai petunjuk dokter. Beberapa jenis obat pencahar yang umum digunakan:

  • Laksatif bulk-forming (psyllium, methylcellulose)
  • Laksatif osmotik (laktulosa, polietilen glikol)
  • Laksatif stimulan (bisacodyl, senna)
  • Pelumas (minyak mineral)

Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat pencahar, terutama jika Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis tertentu.

Pencegahan Sembelit

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya sembelit:

1. Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian secara teratur. Hindari makanan olahan dan tinggi lemak yang dapat memperlambat pencernaan. Usahakan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menjaga metabolisme tetap aktif.

2. Hidrasi Optimal

Minum air putih yang cukup sepanjang hari. Bawa botol minum ke mana pun Anda pergi untuk memastikan kebutuhan cairan terpenuhi. Batasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Gaya Hidup Aktif

Rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik setiap hari. Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk lama, usahakan untuk berdiri dan berjalan-jalan setiap 1-2 jam sekali. Lakukan peregangan ringan di sela-sela aktivitas untuk melancarkan peredaran darah.

4. Manajemen Stres

Stres dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan sembelit. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengelola stres. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam.

5. Respon Terhadap Dorongan BAB

Jangan menahan keinginan untuk BAB. Segera ke toilet saat Anda merasa ingin buang air besar. Biasakan diri untuk BAB pada waktu yang sama setiap hari, misalnya setelah sarapan, untuk membentuk rutinitas yang baik.

6. Penggunaan Toilet yang Ergonomis

Posisi jongkok saat BAB dapat membantu meluruskan usus dan memudahkan proses pengeluaran feses. Jika menggunakan toilet duduk, gunakan bangku kecil untuk menaikkan kaki sehingga posisi tubuh menyerupai posisi jongkok.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus sembelit dapat diatasi dengan perawatan di rumah, ada kalanya Anda perlu mencari bantuan medis. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Sembelit yang berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Nyeri perut yang parah dan terus-menerus
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Darah pada feses
  • Demam yang menyertai sembelit
  • Mual dan muntah yang tidak kunjung reda
  • Perubahan ukuran atau bentuk feses yang drastis
  • Sembelit yang bergantian dengan diare

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerintahkan tes tambahan seperti tes darah, kolonoskopi, atau pencitraan untuk menentukan penyebab sembelit dan memberikan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Sembelit merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi namun sering diabaikan. Mengenali ciri-ciri perut sembelit dan penyebabnya adalah langkah awal dalam mengatasi masalah ini. Sebagian besar kasus sembelit dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup seperti meningkatkan asupan serat, minum cukup air, dan berolahraga teratur. Namun, jika gejala berlangsung lama atau disertai tanda-tanda bahaya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, sembelit dapat diatasi dan dicegah, sehingga Anda dapat menikmati pencernaan yang lancar dan nyaman setiap hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya