Fungsi Domperidone, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Domperidone adalah obat antiemetik yang berfungsi meredakan mual dan muntah. Pelajari manfaat, dosis, dan efek sampingnya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Des 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 25 Des 2024, 15:40 WIB
fungsi domperidone
fungsi domperidone ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian Domperidone

Liputan6.com, Jakarta Domperidone merupakan obat golongan antiemetik dan prokinetik yang berfungsi untuk mengatasi mual dan muntah. Obat ini termasuk dalam kelompok antagonis dopamin yang bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin di usus. Hal ini akan meningkatkan pergerakan atau kontraksi otot-otot di perut dan usus, sehingga mempercepat proses pengosongan lambung.

Selain itu, domperidone juga bekerja pada zona pemicu kemoreseptor di otak yang terlibat dalam respon tubuh memicu mual dan muntah. Karena tidak melewati sawar darah otak, efek samping domperidone pada sistem saraf pusat lebih minimal dibandingkan obat antiemetik lainnya.

Domperidone tersedia dalam bentuk tablet, sirup, suspensi, dan obat tetes oral (drops). Beberapa merek dagang domperidone yang umum dijumpai antara lain Motilium, Vometa, Domperidone, Vesperum, dan Galdom.

Manfaat dan Kegunaan Domperidone

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan obat domperidone:

  • Meredakan mual dan muntah akut
  • Mengatasi gejala gastroparesis (lambatnya pengosongan lambung)
  • Meredakan gejala dispepsia fungsional seperti kembung, rasa penuh, dan nyeri ulu hati
  • Mencegah mual dan muntah akibat pengobatan Parkinson dengan levodopa
  • Meredakan mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi kanker
  • Meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui (penggunaan off-label)

Domperidone bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan kontraksi otot lambung dan usus sehingga mempercepat pengosongan lambung
  • Menghambat reseptor dopamin di usus dan zona pemicu kemoreseptor di otak
  • Meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah
  • Meningkatkan kadar prolaktin yang berperan dalam produksi ASI

Dengan mekanisme kerja tersebut, domperidone efektif mengatasi berbagai keluhan gastrointestinal terutama mual, muntah, dan gangguan motilitas saluran cerna.

Dosis dan Aturan Pakai Domperidone

Dosis domperidone perlu disesuaikan berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi pasien. Berikut adalah panduan dosis umum domperidone:

Dosis untuk mengatasi mual dan muntah:

  • Dewasa dan anak >12 tahun atau BB >35 kg: 10 mg, 1-3 kali sehari. Maksimal 30 mg per hari.
  • Anak

Dosis untuk mengatasi gastroparesis:

  • Dewasa: 10-20 mg, 3-4 kali sehari sebelum makan dan sebelum tidur.

Dosis untuk meningkatkan produksi ASI:

  • 10 mg, 3 kali sehari selama 1-2 minggu.

Aturan pakai domperidone:

  • Minum obat 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur
  • Telan tablet secara utuh dengan air, jangan dikunyah
  • Untuk sirup/suspensi, kocok dahulu sebelum digunakan
  • Gunakan sendok takar khusus untuk mengukur dosis
  • Jangan melebihi dosis yang dianjurkan
  • Durasi penggunaan umumnya 1-2 minggu, kecuali ada instruksi lain dari dokter

Selalu ikuti petunjuk dokter atau baca informasi pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi medis terlebih dahulu.

Efek Samping Domperidone

Meskipun umumnya ditoleransi dengan baik, domperidone dapat menimbulkan beberapa efek samping pada sebagian orang. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

Efek samping ringan:

  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Pusing atau mengantuk
  • Diare
  • Nyeri perut
  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal

Efek samping serius (jarang terjadi):

  • Gangguan irama jantung
  • Peningkatan prolaktin yang dapat menyebabkan pembesaran payudara atau produksi ASI pada pria
  • Reaksi alergi berat
  • Kejang
  • Gerakan tubuh yang tidak terkontrol

Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu atau berlangsung lama. Hentikan penggunaan dan cari bantuan medis segera jika terjadi tanda-tanda reaksi alergi berat seperti kesulitan bernapas, pembengkakan wajah/lidah, atau ruam kulit yang parah.

Penggunaan domperidone jangka panjang atau dosis tinggi dapat meningkatkan risiko efek samping kardiovaskular, terutama pada lansia. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan ketat dokter.

Peringatan dan Perhatian Khusus

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan selama menggunakan domperidone:

  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan hati/ginjal, atau tumor hipofisis
  • Hati-hati penggunaan pada lansia karena risiko efek samping lebih tinggi
  • Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 tahun atau BB kurang dari 35 kg
  • Hindari penggunaan bersamaan dengan obat yang dapat memperpanjang interval QT
  • Hentikan penggunaan jika muncul gejala gangguan irama jantung
  • Konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan pada ibu hamil dan menyusui
  • Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin jika merasa pusing/mengantuk
  • Hindari konsumsi alkohol selama pengobatan

Domperidone termasuk obat keras yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini tanpa pengawasan medis atau melebihi dosis yang dianjurkan.

Interaksi Obat

Domperidone dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain. Beritahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen, dan herbal. Beberapa interaksi yang perlu diwaspadai:

  • Antijamur azole (ketoconazole, fluconazole): meningkatkan kadar domperidone
  • Antibiotik makrolida (erythromycin, clarithromycin): meningkatkan risiko aritmia jantung
  • Obat antidepresan (citalopram, escitalopram): meningkatkan risiko aritmia
  • Obat antipsikotik (haloperidol, risperidone): efek aditif pada perpanjangan interval QT
  • Obat antiparkinson (levodopa, bromocriptine): domperidone dapat mengurangi efeknya
  • Antasida dan obat penurun asam lambung: mengurangi penyerapan domperidone

Selain itu, hindari konsumsi jus grapefruit selama pengobatan karena dapat meningkatkan kadar domperidone dalam darah. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat lain bersamaan dengan domperidone.

Cara Penyimpanan Domperidone

Untuk menjaga kualitas dan keamanan obat, perhatikan cara penyimpanan domperidone berikut ini:

  • Simpan pada suhu ruangan (15-30°C)
  • Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan tinggi
  • Simpan dalam wadah tertutup rapat
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Jangan menyimpan di kamar mandi atau dekat wastafel
  • Jangan membekukan obat sirup/suspensi
  • Perhatikan tanggal kadaluarsa dan jangan gunakan obat yang sudah kedaluwarsa
  • Buang obat yang sudah tidak digunakan atau kadaluarsa dengan cara yang aman

Jika ragu mengenai cara penyimpanan yang tepat, tanyakan kepada apoteker atau baca petunjuk pada kemasan obat.

Overdosis

Mengonsumsi domperidone melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis domperidone meliputi:

  • Mengantuk berat
  • Kebingungan
  • Gangguan koordinasi
  • Kejang
  • Reaksi ekstrapiramidal (gerakan tidak terkontrol)
  • Gangguan irama jantung

Jika terjadi overdosis atau dicurigai overdosis, segera cari bantuan medis atau hubungi pusat penanganan keracunan terdekat. Bawa kemasan obat atau informasi mengenai dosis yang dikonsumsi.

Penanganan overdosis biasanya meliputi perawatan suportif dan pemantauan fungsi jantung. Dalam kasus yang berat, mungkin diperlukan tindakan medis lebih lanjut.

Alternatif Obat Sejenis

Selain domperidone, terdapat beberapa obat lain yang memiliki fungsi serupa untuk mengatasi mual dan muntah. Beberapa alternatif obat yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Metoclopramide: Bekerja mirip dengan domperidone, namun dapat melewati sawar darah otak
  • Ondansetron: Antagonis reseptor serotonin, efektif untuk mual akibat kemoterapi
  • Promethazine: Antihistamin yang juga memiliki efek antiemetik
  • Chlorpromazine: Antipsikotik dengan efek antiemetik
  • Dexamethasone: Kortikosteroid yang dapat mengurangi mual pada kemoterapi
  • Aprepitant: Antagonis reseptor neurokinin-1, untuk mual akibat kemoterapi

Pemilihan obat alternatif harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.

Kesimpulan

Domperidone merupakan obat antiemetik yang efektif untuk mengatasi mual, muntah, dan gangguan motilitas saluran cerna. Dengan mekanisme kerja yang unik, obat ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi pasien yang mengalami keluhan gastrointestinal. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis mengingat adanya potensi efek samping, terutama pada sistem kardiovaskular.

Penting untuk mengikuti dosis dan aturan pakai yang dianjurkan, serta memperhatikan peringatan dan interaksi obat yang mungkin terjadi. Jika mengalami efek samping yang mengganggu atau keluhan yang tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Dengan penggunaan yang tepat dan terpantau, domperidone dapat menjadi pilihan pengobatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gangguan gastrointestinal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya