Liputan6.com, Jakarta Pastel merupakan kudapan populer di Indonesia yang terdiri dari kulit tipis berbentuk setengah lingkaran dengan berbagai macam isian. Makanan ini dikenal karena teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam, menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan.
Sejarah pastel di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Portugis dan Belanda. Makanan ini diyakini berasal dari empanada, sejenis pastry isi yang populer di Spanyol dan Portugal. Seiring waktu, pastel mengalami adaptasi dengan selera lokal, menghasilkan variasi unik yang kita kenal sekarang.
Advertisement
Pastel telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia, sering disajikan sebagai camilan, hidangan pembuka, atau bahkan makanan utama ringan. Popularitasnya melintasi berbagai lapisan masyarakat, dari jajanan pasar hingga hidangan di acara formal.
Advertisement
Bahan-bahan Utama
Untuk membuat pastel yang renyah dan lembut, diperlukan bahan-bahan berkualitas. Berikut adalah daftar bahan utama beserta fungsinya:
- Tepung terigu protein sedang: Membentuk struktur dasar kulit pastel
- Margarin atau mentega: Memberikan tekstur renyah dan aroma yang harum
- Telur: Berfungsi sebagai pengikat adonan
- Air es: Membantu membentuk adonan yang mudah dibentuk
- Garam: Menambah cita rasa pada kulit pastel
Untuk isian, bahan-bahan yang umum digunakan meliputi:
- Ayam cincang atau daging sapi
- Wortel dan kentang, dipotong dadu kecil
- Bawang putih dan bawang merah
- Daun bawang dan seledri
- Bumbu-bumbu seperti garam, merica, dan penyedap rasa
Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan pastel yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Gunakan tepung terigu protein sedang untuk mendapatkan tekstur yang pas, tidak terlalu keras atau lembek. Margarin atau mentega berkualitas baik akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kaya pada kulit pastel.
Advertisement
Langkah-langkah Pembuatan
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat pastel renyah dan lembut:
- Persiapan Adonan Kulit:
- Campurkan 250 gram tepung terigu, 1/2 sendok teh garam, dan 50 gram margarin dalam wadah besar.
- Aduk dengan ujung jari hingga adonan bertekstur seperti pasir.
- Tambahkan 1 butir telur kocok dan 50-75 ml air es secara bertahap sambil diuleni hingga adonan kalis.
- Istirahatkan adonan selama 15-30 menit dengan ditutup kain lembab.
- Pembuatan Isian:
- Tumis 3 siung bawang putih dan 5 siung bawang merah yang telah dicincang halus hingga harum.
- Masukkan 200 gram daging ayam atau sapi cincang, aduk hingga berubah warna.
- Tambahkan 1 buah wortel dan 1 buah kentang yang telah dipotong dadu kecil.
- Bumbui dengan garam, merica, dan penyedap rasa secukupnya.
- Masak hingga sayuran empuk dan bumbu meresap. Sisihkan dan biarkan dingin.
- Pembentukan Pastel:
- Giling adonan kulit hingga tipis (sekitar 2-3 mm), lalu cetak bulat dengan diameter 10 cm.
- Letakkan 1-2 sendok makan isian di tengah kulit.
- Lipat kulit menjadi setengah lingkaran dan rekatkan pinggirnya dengan cara dipilin atau ditekan dengan garpu.
- Penggorengan:
- Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
- Goreng pastel hingga berwarna kuning keemasan dan mengambang.
- Angkat dan tiriskan di atas kertas penyerap minyak.
Proses pembuatan pastel memang memerlukan kesabaran dan ketelitian, terutama saat membentuk dan merekatkan kulit pastel. Namun, dengan latihan dan konsistensi, Anda akan dapat menghasilkan pastel yang renyah dan lembut seperti buatan profesional.
Tips Membuat Pastel Renyah dan Lembut
Untuk menghasilkan pastel yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam, perhatikan tips-tips berikut:
- Gunakan air es dalam adonan kulit. Air dingin membantu mencegah gluten berkembang terlalu banyak, menghasilkan tekstur yang lebih renyah.
- Istirahatkan adonan kulit minimal 30 menit sebelum dicetak. Hal ini memungkinkan gluten untuk rileks, membuat adonan lebih mudah dibentuk dan menghasilkan tekstur yang lebih baik setelah digoreng.
- Jangan terlalu banyak menggunakan tepung saat menggiling adonan, karena dapat membuat kulit pastel menjadi keras.
- Pastikan isian tidak terlalu basah untuk mencegah kebocoran saat menggoreng.
- Goreng pastel dalam minyak yang cukup panas (sekitar 180°C) dengan api sedang. Suhu yang tepat akan membuat pastel matang merata tanpa menyerap terlalu banyak minyak.
- Jangan menggoreng terlalu banyak pastel sekaligus, karena dapat menurunkan suhu minyak dan membuat pastel berminyak.
- Tiriskan pastel di atas kertas penyerap minyak untuk menghilangkan kelebihan minyak.
- Untuk variasi, coba tambahkan sedikit tepung maizena (1-2 sendok makan) ke dalam adonan kulit untuk tekstur yang lebih renyah.
Mengikuti tips-tips ini akan membantu Anda menciptakan pastel yang tidak hanya renyah dan lembut, tetapi juga memiliki rasa yang lezat. Ingatlah bahwa membuat pastel yang sempurna membutuhkan latihan, jadi jangan ragu untuk bereksperimen dan menyesuaikan resep sesuai preferensi Anda.
Advertisement
Variasi Isian Pastel
Salah satu keunggulan pastel adalah fleksibilitasnya dalam hal isian. Berikut beberapa variasi isian yang bisa Anda coba:
- Pastel Ayam Sayur:
- Kombinasikan ayam cincang dengan wortel, kentang, dan buncis.
- Tambahkan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, garam, dan merica.
- Pastel Daging Sapi:
- Gunakan daging sapi cincang yang ditumis dengan bawang bombay.
- Tambahkan sedikit saus tomat dan kecap manis untuk rasa yang lebih kaya.
- Pastel Ragout:
- Buat ragout dari ayam atau daging sapi dengan saus putih.
- Tambahkan potongan wortel dan kacang polong untuk tekstur yang bervariasi.
- Pastel Isi Abon:
- Campurkan abon sapi atau ayam dengan irisan bawang goreng.
- Tambahkan sedikit cabai untuk sentuhan pedas.
- Pastel Vegetarian:
- Kombinasikan berbagai sayuran seperti jagung, wortel, dan jamur.
- Tambahkan keju untuk rasa yang lebih gurih.
- Pastel Manis:
- Isi dengan campuran pisang dan cokelat untuk variasi dessert.
- Atau coba dengan isian nanas dan gula untuk rasa asam manis.
Dalam memilih isian, pastikan bahan-bahan telah dimasak terlebih dahulu dan tidak terlalu basah untuk menghindari kebocoran saat menggoreng. Eksperimen dengan berbagai kombinasi isian dapat menghasilkan variasi pastel yang menarik dan memenuhi berbagai selera.
Manfaat dan Nilai Gizi Pastel
Meskipun pastel sering dianggap sebagai makanan ringan atau camilan, makanan ini juga memiliki beberapa manfaat nutrisi, terutama jika dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dan isian yang seimbang. Berikut adalah beberapa manfaat dan nilai gizi pastel:
- Sumber Energi:
- Karbohidrat dari tepung terigu memberikan energi cepat.
- Lemak dari margarin atau minyak goreng juga menyumbang kalori.
- Protein:
- Isian daging atau ayam menyediakan protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Telur dalam adonan kulit juga menambah kandungan protein.
- Serat:
- Sayuran dalam isian seperti wortel dan kentang menyumbang serat yang baik untuk pencernaan.
- Vitamin dan Mineral:
- Sayuran dalam isian memberikan berbagai vitamin dan mineral penting.
- Wortel kaya akan beta-karoten, sementara kentang menyediakan vitamin C dan kalium.
Namun, perlu diingat bahwa pastel juga memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam konteks gizi:
- Kalori Tinggi: Proses penggorengan menambah kalori yang signifikan.
- Lemak Jenuh: Penggunaan margarin dan minyak goreng dapat meningkatkan asupan lemak jenuh.
- Sodium: Penggunaan garam dan penyedap rasa dapat meningkatkan kadar sodium.
Untuk membuat pastel menjadi pilihan yang lebih sehat, pertimbangkan tips berikut:
- Gunakan minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak kanola untuk menggoreng.
- Perbanyak sayuran dalam isian untuk meningkatkan kandungan serat dan nutrisi.
- Batasi penggunaan garam dan penyedap, ganti dengan rempah-rempah segar untuk rasa.
- Pertimbangkan metode memasak alternatif seperti memanggang untuk mengurangi lemak.
Dengan memperhatikan bahan dan metode pembuatan, pastel dapat menjadi camilan yang lezat sekaligus memberikan manfaat nutrisi.
Advertisement
Cara Penyajian dan Penyimpanan
Penyajian dan penyimpanan yang tepat dapat mempertahankan kualitas pastel dan memaksimalkan kenikmatan saat menyantapnya. Berikut adalah panduan untuk menyajikan dan menyimpan pastel dengan benar:
Cara Penyajian:
- Sajikan Hangat:
- Pastel paling nikmat disajikan hangat, segera setelah digoreng.
- Jika perlu menghangatkan kembali, gunakan oven pada suhu rendah (150°C) selama 5-10 menit untuk mempertahankan kerenyahan.
- Pendamping:
- Sajikan pastel dengan saus sambal atau saus cabai untuk menambah cita rasa pedas.
- Acar timun dan wortel dapat menjadi pelengkap yang segar.
- Presentasi:
- Susun pastel di atas piring saji dengan hiasan daun selada atau irisan tomat untuk tampilan yang menarik.
- Untuk acara formal, sajikan pastel di atas nampan dengan alas kertas renda.
Cara Penyimpanan:
- Suhu Ruang:
- Pastel dapat disimpan pada suhu ruang selama 1-2 hari dalam wadah tertutup.
- Pastikan pastel sudah dingin sebelum disimpan untuk mencegah kelembaban.
- Refrigerasi:
- Untuk penyimpanan lebih lama, simpan pastel dalam wadah kedap udara di lemari es selama 3-4 hari.
- Sebelum disajikan, hangatkan kembali di oven untuk mengembalikan kerenyahannya.
- Pembekuan:
- Pastel mentah (belum digoreng) dapat dibekukan hingga 1 bulan.
- Susun pastel dalam satu lapisan di nampan, bekukan hingga keras, lalu pindahkan ke kantong zip-lock.
- Untuk memasak, goreng pastel beku tanpa perlu dithawing terlebih dahulu.
Dengan metode penyajian dan penyimpanan yang tepat, Anda dapat menikmati pastel yang tetap renyah dan lezat, bahkan beberapa hari setelah pembuatan. Ingatlah untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan dalam proses penyimpanan dan penyajian kembali.
Pastel dalam Tradisi Kuliner Indonesia
Pastel telah menjadi bagian integral dari tradisi kuliner Indonesia, mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya kuliner nusantara. Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan peran pastel dalam tradisi kuliner Indonesia:
- Jajanan Pasar:
- Pastel sering ditemui sebagai salah satu pilihan jajanan pasar tradisional.
- Menjadi bagian dari beragam kue dan kudapan yang mewarnai pasar pagi atau sore di berbagai daerah.
- Hidangan Perayaan:
- Pastel kerap disajikan dalam berbagai perayaan dan acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau syukuran.
- Menjadi simbol kebersamaan dan berbagi dalam budaya Indonesia.
- Variasi Regional:
- Setiap daerah di Indonesia memiliki variasi pastel dengan ciri khas masing-masing.
- Misalnya, pastel Manado yang terkenal dengan ukurannya yang besar dan isian yang beragam.
- Makanan Nostalgia:
- Bagi banyak orang Indonesia, pastel membangkitkan kenangan masa kecil dan rasa nostalgia.
- Sering dikaitkan dengan momen-momen kebersamaan keluarga atau teman.
- Evolusi Kuliner:
- Pastel telah mengalami evolusi dalam dunia kuliner modern Indonesia.
- Munculnya variasi baru seperti pastel mini atau pastel dengan isian fusion menunjukkan adaptabilitas makanan ini.
Pastel tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi cerminan sejarah dan perkembangan kuliner Indonesia. Dari pengaruh kolonial hingga adaptasi lokal, pastel telah melalui perjalanan panjang untuk menjadi makanan yang dicintai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Dalam konteks modern, pastel terus beradaptasi dengan tren kuliner terkini. Beberapa koki kreatif telah mengembangkan versi pastel yang lebih sehat, seperti pastel panggang atau pastel dengan bahan-bahan organik. Ini menunjukkan bahwa meskipun berakar pada tradisi, pastel tetap relevan dan mampu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat modern.
Advertisement
Perbandingan Pastel dengan Camilan Serupa
Pastel memiliki beberapa kesamaan dengan camilan lain, baik dari Indonesia maupun negara lain. Berikut adalah perbandingan pastel dengan beberapa camilan serupa:
- Pastel vs Risoles:
- Kesamaan: Keduanya memiliki kulit tipis dan isian yang beragam.
- Perbedaan: Risoles biasanya dilapisi tepung panir sebelum digoreng, sementara pastel tidak.
- Tekstur: Pastel cenderung lebih renyah, sementara risoles lebih lembut.
- Pastel vs Empanada (Spanyol/Amerika Latin):
- Kesamaan: Bentuk setengah lingkaran dan konsep isian yang beragam.
- Perbedaan: Empanada sering dipanggang, sementara pastel umumnya digoreng.
- Adonan: Empanada biasanya menggunakan adonan roti yang lebih tebal.
- Pastel vs Samosa (India):
- Kesamaan: Keduanya adalah camilan berisi yang digoreng.
- Perbedaan: Samosa memiliki bentuk segitiga dan isian yang lebih kental dengan rempah.
- Kulit: Kulit samosa cenderung lebih tebal dan bertekstur dibanding pastel.
- Pastel vs Panada (Manado):
- Kesamaan: Keduanya adalah makanan khas Indonesia dengan konsep kulit dan isian.
- Perbedaan: Panada memiliki bentuk yang lebih bulat dan isian yang khas (biasanya ikan cakalang).
- Tekstur: Kulit panada cenderung lebih tebal dan mirip roti dibanding pastel.
Meskipun memiliki beberapa kesamaan, pastel tetap memiliki keunikan tersendiri:
- Tekstur: Pastel dikenal dengan kulitnya yang tipis dan renyah, berbeda dengan camilan lain yang mungkin lebih tebal atau lembut.
- Variasi Isian: Pastel Indonesia memiliki variasi isian yang sangat beragam, mencerminkan kekayaan kuliner nusantara.
- Metode Memasak: Meskipun umumnya digoreng, beberapa variasi modern pastel juga dipanggang, menambah keunikan dalam cara penyajiannya.
- Budaya Penyajian: Pastel sering menjadi bagian dari tradisi kuliner Indonesia, seperti dalam jajanan pasar atau hidangan perayaan.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki konsep dasar yang mirip dengan beberapa camilan dari berbagai belahan dunia, pastel tetap memiliki identitas khasnya sendiri dalam dunia kuliner Indonesia.
Pertanyaan Umum Seputar Pastel
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang pastel, beserta jawabannya:
- Q: Berapa lama pastel bisa bertahan? A: Pastel yang sudah digoreng dapat bertahan 1-2 hari pada suhu ruang dalam wadah tertutup, atau 3-4 hari jika disimpan dalam lemari es.
- Q: Bisakah pastel dipanggang sebagai alternatif yang lebih sehat? A: Ya, pastel bisa dipanggang. Olesi permukaan pastel dengan sedikit minyak atau kuning telur, lalu panggang pada suhu 180°C selama 20-25 menit atau hingga kecokelatan.
- Q: Bagaimana cara membuat kulit pastel yang renyah? A: Gunakan air es dalam adonan, istirahatkan adonan minimal 30 menit, dan goreng dalam minyak panas dengan api sedang.
- Q: Apakah pastel bisa dibekukan? A: Ya, pastel mentah (belum digoreng) bisa dibekukan hingga 1 bulan. Goreng langsung tanpa dithawing terlebih dahulu.
- Q: Apa perbedaan pastel basah dan pastel kering? A: Pastel basah memiliki isian yang lebih lembap dan biasanya lebih besar, sementara pastel kering umumnya lebih kecil dengan isian yang lebih kering seperti abon.
- Q: Bisakah pastel dibuat tanpa gluten? A: Ya, kulit pastel bisa dibuat dengan tepung bebas gluten seperti tepung beras atau campuran tepung bebas gluten komersial.
- Q: Bagaimana cara menghangatkan kembali pastel agar tetap renyah? A: Hangatkan pastel dalam oven pada suhu 150°C selama 5-10 menit. Hindari menggunakan microwave karena dapat membuat pastel menjadi lembek.
- Q: Apakah ada alternatif untuk isian pastel bagi vegetarian? A: Tentu, isian vegetarian bisa berupa campuran sayuran, tahu, tempe, atau bahkan protein nabati seperti daging tiruan berbahan dasar kedelai.
Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan keingintahuan umum tentang pastel, mulai dari cara pembuatan, penyimpanan, hingga variasi yang mungkin dilakukan. Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, diharapkan pembaca dapat lebih percaya diri dalam membuat dan menikmati pastel.
Advertisement
Kesimpulan
Pastel renyah dan lembut telah menjadi bagian integral dari khasanah kuliner Indonesia, mencerminkan kekayaan tradisi dan kreativitas dalam dunia masakan nusantara. Dari sejarahnya yang berakar pada pengaruh kolonial hingga evolusinya menjadi camilan favorit di berbagai lapisan masyarakat, pastel terus membuktikan daya tariknya yang tak lekang oleh waktu.
Melalui panduan lengkap ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek pembuatan pastel, mulai dari pemilihan bahan, teknik pembuatan yang tepat, hingga variasi isian yang beragam. Tips dan trik yang dibahas memberikan wawasan berharga bagi siapa pun yang ingin menciptakan pastel yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Lebih dari sekadar resep, artikel ini juga mengeksplorasi nilai gizi pastel, cara penyajian dan penyimpanan yang optimal, serta perannya dalam tradisi kuliner Indonesia. Perbandingan dengan camilan serupa dari berbagai belahan dunia semakin menegaskan keunikan pastel dalam lanskap kuliner global.
Penting untuk diingat bahwa meskipun pastel umumnya dianggap sebagai camilan, dengan modifikasi dan kreativitas, ia dapat menjadi pilihan makanan yang lebih seimbang. Penggunaan bahan-bahan berkualitas, variasi isian yang kaya nutrisi, dan metode memasak alternatif seperti memanggang dapat meningkatkan nilai gizi pastel tanpa mengorbankan kelezatannya.
Akhirnya, pastel bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga pembawa kenangan dan tradisi. Setiap gigitan pastel dapat membangkitkan nostalgia akan momen-momen berharga bersama keluarga dan teman. Dengan memahami dan menghargai warisan kuliner ini, kita tidak hanya melestarikan resep, tetapi juga merawat sebagian dari identitas budaya Indonesia.
Semoga panduan ini dapat menginspirasi Anda untuk bereksperimen dengan resep pastel Anda.