Tujuan Berkurban: Makna Mendalam dan Manfaat Sosial

Pelajari tujuan berkurban yang sesungguhnya dalam Islam, dari mendekatkan diri pada Allah hingga membantu sesama. Temukan makna dan manfaatnya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari diperbarui 05 Feb 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 15:00 WIB
tujuan berkurban
tujuan berkurban ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian dan Sejarah Kurban dalam Islam

Liputan6.com, Jakarta Kurban atau qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan hari-hari Tasyrik. Secara bahasa, kata qurban berasal dari bahasa Arab "qariba" yang berarti dekat atau mendekatkan diri. Dalam konteks ibadah, kurban bermakna menyembelih hewan ternak tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah kurban dalam Islam berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih Ismail. Dengan ketaatan penuh, Nabi Ibrahim bersiap melaksanakan perintah tersebut. Namun pada saat terakhir, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai kurban. Peristiwa ini menjadi landasan disyariatkannya ibadah kurban dalam Islam.

Ibadah kurban kemudian ditetapkan secara resmi pada masa Nabi Muhammad SAW. Beliau memerintahkan umatnya yang mampu untuk berkurban setiap tahun pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS. Sejak saat itu, kurban menjadi ritual tahunan yang dilaksanakan umat Islam di seluruh dunia.

Tujuan Berkurban dalam Islam

Ibadah kurban memiliki beberapa tujuan utama dalam ajaran Islam, di antaranya:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Tujuan paling fundamental dari berkurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menyembelih hewan kurban, seorang muslim berupaya meraih ridha dan cinta-Nya. Hal ini sesuai dengan makna kata qurban itu sendiri yang berarti "mendekatkan diri". Melalui pengorbanan harta benda yang dicintai, seseorang menunjukkan ketaatan dan ketundukan total kepada perintah Allah.

2. Mengikuti Teladan Nabi Ibrahim AS

Berkurban juga bertujuan untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putra tercintanya demi melaksanakan perintah Allah. Dengan berkurban, umat Islam berupaya menghidupkan semangat pengorbanan dan keikhlasan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.

3. Mensyukuri Nikmat Allah

Kurban merupakan bentuk ungkapan syukur atas segala karunia dan rezeki yang telah diberikan Allah SWT. Dengan mengorbankan sebagian harta, seorang muslim mengakui bahwa semua yang dimilikinya adalah pemberian Allah dan ia rela mengembalikan sebagian untuk-Nya.

4. Membersihkan Diri dan Harta

Ibadah kurban dipercaya dapat membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela seperti kikir, egois, dan cinta berlebihan pada dunia. Selain itu, kurban juga diyakini dapat menyucikan harta dari hal-hal yang tidak berkah.

5. Meningkatkan Kepedulian Sosial

Salah satu tujuan penting kurban adalah memupuk rasa kepedulian dan solidaritas sosial. Dengan membagikan daging kurban kepada fakir miskin dan kaum dhuafa, ibadah ini mengajarkan umat Islam untuk berbagi dan memperhatikan kesejahteraan sesama.

Manfaat Berkurban bagi Individu dan Masyarakat

Selain tujuan-tujuan di atas, ibadah kurban juga memberikan berbagai manfaat, baik bagi individu yang berkurban maupun masyarakat secara luas:

1. Penghapusan Dosa

Berdasarkan hadits, kurban dapat menjadi sarana penghapusan dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda: "Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia. Sesungguhnya tetesan darah pertamanya adalah pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu." (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)

2. Peningkatan Kualitas Spiritual

Berkurban dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang dengan menumbuhkan sifat-sifat terpuji seperti keikhlasan, kedermawanan, dan empati. Proses ini membantu seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

3. Penguatan Ikatan Sosial

Pembagian daging kurban memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan persaudaraan antara pemberi dan penerima kurban, serta antar sesama muslim secara umum.

4. Pemerataan Ekonomi

Kurban berperan dalam pemerataan ekonomi dengan memberikan akses daging berkualitas kepada masyarakat kurang mampu yang jarang mengonsumsinya. Ini membantu mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat.

5. Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusiaan

Bagi anak-anak dan generasi muda, menyaksikan dan terlibat dalam proses kurban menjadi sarana pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan seperti berbagi, berempati, dan peduli pada sesama.

Syarat-Syarat Hewan Kurban

Agar ibadah kurban sah dan diterima, hewan yang dikurbankan harus memenuhi beberapa syarat:

1. Jenis Hewan

Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah unta, sapi, kerbau, kambing, atau domba. Tidak diperbolehkan menggunakan hewan selain yang disebutkan.

2. Usia Minimum

  • Unta: minimal berusia 5 tahun
  • Sapi atau kerbau: minimal berusia 2 tahun
  • Kambing atau domba: minimal berusia 1 tahun (atau sudah tanggal gigi susu pertamanya)

3. Kondisi Fisik

Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi:

  • Tidak buta atau cacat matanya
  • Tidak pincang atau cacat kakinya
  • Tidak kurus kering
  • Tidak sakit atau terluka parah
  • Tidak hilang sebagian telinganya atau ekornya

4. Kepemilikan

Hewan kurban harus merupakan milik sah dari orang yang berkurban atau telah mendapat izin dari pemiliknya untuk dikurbankan.

Tata Cara Pelaksanaan Kurban

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pelaksanaan ibadah kurban:

1. Niat

Sebelum menyembelih, orang yang berkurban harus meniatkan kurbannya dengan ikhlas karena Allah. Niat ini bisa diucapkan dalam hati atau lisan.

2. Pemilihan Hewan

Pilih hewan kurban yang memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan sebelumnya.

3. Penyembelihan

  • Hewan dibaringkan menghadap kiblat
  • Membaca basmalah dan takbir
  • Menyembelih dengan cepat menggunakan pisau yang tajam
  • Memotong tiga saluran: tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher

4. Pembagian Daging

Daging kurban dibagi menjadi tiga bagian:

  • Sepertiga untuk dikonsumsi keluarga
  • Sepertiga untuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga
  • Sepertiga untuk disedekahkan kepada fakir miskin

Perbedaan Kurban dan Aqiqah

Meski sama-sama melibatkan penyembelihan hewan, kurban dan aqiqah memiliki beberapa perbedaan mendasar:

1. Waktu Pelaksanaan

  • Kurban: dilaksanakan pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah)
  • Aqiqah: dilaksanakan setelah kelahiran anak, idealnya pada hari ketujuh

2. Tujuan

  • Kurban: mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi dengan sesama
  • Aqiqah: ungkapan syukur atas kelahiran anak dan permohonan perlindungan

3. Hukum

  • Kurban: sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi yang mampu
  • Aqiqah: sunnah muakkadah untuk anak laki-laki dan perempuan

4. Jumlah Hewan

  • Kurban: satu ekor kambing untuk satu orang, atau satu ekor sapi/unta untuk tujuh orang
  • Aqiqah: dua ekor kambing untuk anak laki-laki, satu ekor untuk anak perempuan

Mitos dan Fakta Seputar Kurban

Beberapa mitos dan fakta terkait ibadah kurban yang perlu diluruskan:

Mitos: Kurban hanya untuk orang kaya

Fakta: Meski dianjurkan bagi yang mampu, kurban bisa dilakukan secara patungan atau kolektif. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Mitos: Daging kurban harus dibagikan mentah

Fakta: Daging kurban boleh dibagikan dalam keadaan mentah atau sudah dimasak, tergantung kebutuhan dan kondisi penerima.

Mitos: Orang yang berkurban tidak boleh memakan dagingnya

Fakta: Justru dianjurkan bagi yang berkurban untuk ikut menikmati sebagian daging kurbannya sebagai bentuk syukur.

Mitos: Kurban harus dilakukan sendiri

Fakta: Penyembelihan kurban boleh diwakilkan kepada orang lain yang lebih ahli, asalkan niatnya tetap dari yang berkurban.

Kesimpulan

Ibadah kurban memiliki makna yang mendalam dan tujuan yang mulia dalam ajaran Islam. Lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan, kurban merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Melalui kurban, umat Islam diajarkan nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial.

Dengan memahami tujuan dan manfaat kurban secara komprehensif, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Pada akhirnya, kurban bukan hanya bermanfaat secara spiritual bagi individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya