Cara Pembuatan Telur Asin: Panduan Lengkap untuk Hasil Lezat dan Berkualitas

Pelajari cara pembuatan telur asin yang mudah dan praktis di rumah. Temukan tips dan trik untuk menghasilkan telur asin yang gurih dan masir.

oleh Anugerah Ayu Sendari Diperbarui 11 Mar 2025, 20:16 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 20:16 WIB
cara pembuatan telur asin
cara pembuatan telur asin ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Telur asin adalah salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki cita rasa gurih dan tekstur khas. Proses pembuatannya cukup sederhana, tetapi membutuhkan ketelatenan agar hasilnya benar-benar lezat dan berkualitas. Dengan metode yang tepat, Anda bisa membuat telur asin sendiri di rumah, baik dengan cara tradisional menggunakan campuran garam dan batu bata maupun dengan metode perendaman.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara pembuatan telur asin, mulai dari pemilihan telur yang baik, proses pengasinan, hingga cara menyimpannya agar tahan lama. Selain itu, akan ada tips khusus untuk mendapatkan rasa yang lebih gurih serta tekstur yang sempurna.

Dengan panduan ini, Anda dapat mencoba membuat telur asin sendiri untuk konsumsi pribadi atau bahkan dijadikan peluang usaha. Simak langkah-langkahnya dan temukan rahasia membuat telur asin yang enak, berminyak, dan tidak terlalu asin!

Promosi 1

Definisi dan Sejarah Telur Asin

Telur asin adalah produk olahan telur yang diawetkan menggunakan metode pengasinan. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mengawetkan telur, tetapi juga menciptakan cita rasa yang unik. Telur yang biasa digunakan adalah telur bebek, meskipun telur ayam juga bisa digunakan.

Sejarah telur asin di Indonesia dapat ditelusuri hingga abad ke-20. Makanan ini dipercaya berasal dari kebudayaan Tionghoa yang kemudian berasimilasi dengan budaya lokal. Di Jawa Tengah, khususnya Brebes, telur asin telah menjadi ikon kuliner sejak tahun 1950-an. Keluarga Tionghoa bernama In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio diyakini sebagai pelopor industri telur asin di daerah tersebut.

Pada awalnya, telur asin digunakan sebagai bagian dari sesaji dalam peribadatan masyarakat Tionghoa. Telur asin dianggap sebagai simbol kesuburan untuk Dewa Bumi. Seiring berjalannya waktu, telur asin berkembang menjadi makanan sehari-hari dan komoditas ekonomi, terutama saat masa revolusi antara tahun 1945 hingga 1950 ketika perekonomian Indonesia belum stabil.

Bahan-bahan yang Diperlukan

Untuk membuat telur asin, Anda memerlukan beberapa bahan utama:

  • Telur bebek segar (10-12 butir)
  • Garam kasar atau garam krosok (500 gram)
  • Air bersih (1 liter)
  • Bahan tambahan (tergantung metode yang digunakan):
    • Abu gosok (untuk metode pembungkusan)
    • Batu bata merah yang dihaluskan (untuk metode pembungkusan)
    • Tanah liat (untuk metode pembungkusan)

Pemilihan telur bebek yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil telur asin yang baik. Pilih telur bebek yang masih segar, dengan cangkang yang utuh dan tidak retak. Telur bebek dipilih karena memiliki pori-pori yang lebih besar dibandingkan telur ayam, sehingga proses pengasinan lebih efektif.

Metode Pembuatan Telur Asin

Terdapat beberapa metode dalam pembuatan telur asin, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri:

1. Metode Perendaman dalam Larutan Garam

Metode ini merupakan cara paling sederhana dan mudah dilakukan di rumah. Telur direndam dalam larutan garam pekat selama beberapa hari hingga minggu. Kelebihan metode ini adalah prosesnya yang bersih dan mudah dikontrol. Namun, waktu yang dibutuhkan relatif lama dan hasil telur asin cenderung berair.

2. Metode Pembungkusan dengan Adonan Garam

Dalam metode ini, telur dibungkus dengan campuran garam, abu gosok, dan/atau batu bata merah yang dihaluskan. Metode ini menghasilkan telur asin dengan tekstur yang lebih kering dan masir. Proses pengasinan juga lebih cepat dibandingkan metode perendaman.

3. Metode Injeksi Larutan Garam

Metode ini lebih modern dan cepat, di mana larutan garam diinjeksikan langsung ke dalam telur menggunakan jarum suntik. Meskipun lebih cepat, metode ini memerlukan keterampilan khusus dan peralatan yang lebih kompleks.

4. Metode Pengasinan dengan Lumpur

Metode tradisional ini menggunakan lumpur sawah yang dicampur dengan garam. Meskipun menghasilkan cita rasa yang khas, metode ini kurang higienis dan jarang digunakan dalam skala komersial.

Langkah-langkah Pembuatan Telur Asin

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan telur asin menggunakan metode pembungkusan dengan adonan garam:

  1. Pilih telur bebek yang berkualitas dan bersihkan cangkangnya dengan air mengalir.
  2. Keringkan telur dan amplas permukaan cangkangnya secara lembut untuk membuka pori-pori.
  3. Siapkan adonan pembungkus dengan mencampurkan garam, abu gosok, dan/atau batu bata merah yang dihaluskan dengan sedikit air hingga membentuk pasta.
  4. Balut setiap telur dengan adonan pembungkus setebal 1-2 cm secara merata.
  5. Susun telur yang telah dibalut dalam wadah tertutup dan simpan di tempat yang sejuk dan kering.
  6. Biarkan telur terasinkan selama 7-14 hari, tergantung tingkat keasinan yang diinginkan.
  7. Setelah waktu pengasinan selesai, bersihkan telur dari adonan pembungkus.
  8. Rebus telur dalam air mendidih selama 15-20 menit hingga matang.
  9. Angkat telur, tiriskan, dan dinginkan sebelum dikonsumsi atau disimpan.

Tips dan Trik Membuat Telur Asin

Untuk mendapatkan hasil telur asin yang optimal, perhatikan tips berikut:

  • Gunakan telur bebek yang masih segar dan berkualitas baik.
  • Pastikan cangkang telur bersih dan tidak retak sebelum proses pengasinan.
  • Jika menggunakan metode perendaman, tambahkan sedikit cuka ke dalam larutan garam untuk membantu penetrasi garam ke dalam telur.
  • Untuk mendapatkan kuning telur yang masir, tambahkan sedikit bubuk batu bata merah ke dalam adonan pembungkus.
  • Kontrol suhu penyimpanan selama proses pengasinan. Suhu yang terlalu tinggi dapat mempercepat pembusukan.
  • Jangan terlalu lama mengasinkan telur, karena dapat menghasilkan rasa yang terlalu asin dan tekstur yang terlalu keras.
  • Setelah direbus, segera rendam telur dalam air dingin untuk menghentikan proses pemasakan dan memudahkan pengupasan cangkang.

Variasi Rasa Telur Asin

Meskipun telur asin tradisional sudah lezat, Anda dapat bereksperimen dengan berbagai variasi rasa:

1. Telur Asin Bakar

Setelah direbus, telur asin dapat dipanggang atau dibakar sebentar untuk memberikan aroma smoky yang menggugah selera.

2. Telur Asin Pedas

Tambahkan cabai atau bubuk cabai ke dalam adonan pembungkus untuk memberikan sentuhan pedas pada telur asin.

3. Telur Asin Herbal

Campurkan rempah-rempah seperti daun pandan, serai, atau daun jeruk ke dalam adonan pembungkus untuk aroma yang lebih kompleks.

4. Telur Asin Bawang Putih

Tambahkan bawang putih cincang atau bubuk bawang putih ke dalam larutan perendam atau adonan pembungkus untuk rasa yang lebih kaya.

5. Telur Asin Asap

Setelah proses pengasinan, asapi telur menggunakan kayu aromatic untuk memberikan aroma dan rasa yang unik.

Manfaat dan Kandungan Gizi Telur Asin

Telur asin tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan:

  • Sumber protein berkualitas tinggi
  • Kaya akan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi
  • Mengandung vitamin A, B kompleks, dan E
  • Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Mendukung kesehatan tulang dan gigi

Namun, perlu diingat bahwa telur asin juga tinggi sodium, sehingga konsumsinya harus dibatasi, terutama bagi penderita hipertensi atau penyakit jantung.

Cara Penyimpanan Telur Asin

Untuk menjaga kualitas dan keamanan telur asin, ikuti tips penyimpanan berikut:

  • Simpan telur asin mentah (belum direbus) di tempat yang sejuk dan kering, hindari paparan sinar matahari langsung.
  • Telur asin yang sudah direbus dapat disimpan dalam lemari es selama 1-2 minggu.
  • Jangan menyimpan telur asin pada suhu ruang terlalu lama untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
  • Pastikan wadah penyimpanan bersih dan tertutup rapat.

Mitos dan Fakta Seputar Telur Asin

Beberapa mitos dan fakta tentang telur asin yang perlu diketahui:

Mitos: Telur asin tidak sehat karena tinggi kolesterol

Fakta: Meskipun telur asin mengandung kolesterol, konsumsi dalam jumlah wajar tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Namun, penderita penyakit tertentu perlu berkonsultasi dengan dokter.

Mitos: Semua telur asin berwarna oranye

Fakta: Warna kuning telur asin dapat bervariasi tergantung pada pakan bebek dan metode pengasinan.

Mitos: Telur asin hanya bisa dibuat dari telur bebek

Fakta: Meskipun telur bebek lebih umum digunakan, telur ayam atau telur puyuh juga bisa dijadikan telur asin.

Perbandingan Telur Asin dengan Olahan Telur Lainnya

Berikut perbandingan telur asin dengan beberapa olahan telur lainnya:

Jenis Olahan Metode Pengolahan Karakteristik Daya Simpan
Telur Asin Pengasinan Asin, masir, gurih 2-4 minggu
Telur Rebus Perebusan Netral, lembut 1 minggu
Telur Pindang Perebusan dengan bumbu Gurih, berwarna coklat 1-2 minggu
Telur Dadar Penggorengan Gurih, tekstur padat 1-2 hari

Pertanyaan Umum Seputar Telur Asin

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat telur asin?

Waktu pembuatan telur asin bervariasi antara 7-14 hari, tergantung pada metode dan tingkat keasinan yang diinginkan.

2. Apakah telur asin aman dikonsumsi oleh ibu hamil?

Telur asin aman dikonsumsi oleh ibu hamil selama dimasak dengan benar dan dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, karena kandungan sodium yang tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

3. Bagaimana cara mengetahui telur asin yang sudah tidak layak konsumsi?

Telur asin yang tidak layak konsumsi biasanya memiliki bau yang tidak sedap, tekstur berlendir, atau terdapat bintik-bintik hitam pada kuning telurnya.

4. Apakah telur asin bisa dibuat tanpa menggunakan garam?

Garam merupakan komponen utama dalam pembuatan telur asin. Tanpa garam, proses pengawetan dan pembentukan rasa khas telur asin tidak akan terjadi.

5. Berapa kalori yang terkandung dalam satu butir telur asin?

Satu butir telur asin mengandung sekitar 180-200 kalori, tergantung pada ukuran telur dan metode pengolahan.

Kesimpulan

Cara pembuatan telur asin merupakan proses yang menarik dan relatif mudah dilakukan di rumah. Dengan memahami prinsip dasar pengasinan dan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menghasilkan telur asin yang lezat dan berkualitas. Meskipun telur asin memiliki kandungan gizi yang baik, penting untuk mengkonsumsinya secara bijak karena kandungan sodium yang tinggi. Dengan berbagai variasi rasa yang dapat dicoba, telur asin tetap menjadi salah satu olahan telur yang populer dan dicintai di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya