Liputan6.com, Hanoi - Pemerintah China telah mengevakuasi lebih dari 3.000 warga negaranya dari Vietnam. Menyusul gelombang kerusuhan anti-China di negeri tersebut.
Menurut kantor berita Xinhua yang dikutip Liputan6.com, Minggu (18/5/2014), pemerintah Beijing sedang menyiapkan pesawat dan kapal carter untuk membantu lebih banyak orang China keluar dari Vietnam. Agar tak ada korban jiwa dari China.
Dilansir dari BBC, sejauh ini ada 2 warga China yang tewas. Sementara 100 lainnya luka-luka, dalam kerusuhan di Vietnam baru-baru ini. Terkait pengeboran minyak China di perairan yang disengketakan.
Advertisement
Pada hari Sabtu 17 Mei, pemerintah Vietnam telah menyerukan agar massa mengakhiri protesnya.
Para pejabat mengatakan, tindakan ilegal dan akan diberhentikan karena dapat merusak stabilitas nasional. Namun, kelompok-kelompok pembangkang telah mendesak orang-orang untuk berdemo lagi di kota-kota besar Vietnam pada hari Minggu ini.
Dalam beberapa hari terakhir, massa telah membakar setidaknya 15 pabrik milik perusahaan asing -- termasuk bisnis China, Taiwan dan Korea Selatan-- di beberapa kawasan industri Vietnam.
Menurut informasi dari wartawan setempat, serangan itu tampaknya membuat pihak otoritas terkait khawatir. Seperti Hanoi yang sangat bergantung pada investasi asing untuk pertumbuhan ekonominya.
Namun, China telah mendesak pemerintah Vietnam untuk mengambil tindakan yang lebih keras untuk menghukum para perusuh.
Protes telah dipicu oleh keputusan Cina untuk memindahkan rig pengeboran minyaknya Haiyang Shiyou 981 (HYSY981) ke perairan barat Kepulauan Paracel ke dalam perairan yang diperebutkan di Laut China Selatan. Memicu antara kapal Vietnam dan Tiongkok saat Hanoi berusaha untuk memblokir. [Baca: China Tetap Lanjutkan Pengeboran Minyak di Laut Sengketa]
China menegaskan akan melanjutkan pengeboran di daerah yang disengketakan, yang dikendalikan oleh China, tetapi juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan. (Mut)