Misteri Keberadaan Miliuner Nyentrik Buronan Nomor Wahid Korsel

Yoo Byung Eun lolos dari penangkapan selama berminggu-minggu. Keberadaannya bahkan tak terdeteksi. Presiden Korsel pun dibuat murka.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 29 Mei 2014, 15:29 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2014, 15:29 WIB
Yoo Byung Eun
Yoo Byung Eun (Reuters)

Liputan6.com, Seoul - Yoo Byung Eun menjadi buronan paling dicari di Korea Selatan. Pria 73 tahun itu diyakini memiliki kaitan dengan perusahaan yang mengoperasikan Kapal Sewol yang tenggelam pada 16 April 2014 dan menewaskan 288 dari 476 penumpangnya.

Yang bikin merah muka aparat adalah, miliuner nyentrik tersebut lolos dari penangkapan selama berminggu-minggu. Keberadaannya bahkan tak terdeteksi.

Melalui sarana investasi dan anak perusahaan, Yoo dan 2 putranya diyakini mengontrol perusahaan pelayaran yang mengoperasikan Sewol -- demikian menurut kantor berita Yonhap. Namun, pada awal April lalu, lewat perwakilannya, Yoo menyangkal memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan Chonghaejin Marine Company.

Yoo dicari untuk diperiksa sehubungan dengan penyelidikan dugaan penggelapan dana, penggelapan pajak, dan penyimpangan lainnya, yang menurut jaksa, punya andil dalam tragedi Sewol. Pengadilan Korsel telah mengeluarkan perintah penangkapan Yoo.

Penyidik juga sedang ​​mencari tahu mengapa Sewol bisa terbalik dalam perjalanan rutinnya dari Incheon menuju Pulau Jeju, termasuk faktor ketidakseimbangan kapal, kelebihan beban dan kargo, juga unsur tindakan perusahaan dan kru.

"Mereka yang paling bertanggung jawab langsung dalam kecelakaan adalah para pejabat di Cheonghaejin...Kantor kejaksaan kini sedang menginvestigasi Yoo Byung Eun yang menjadi pucuk pimpinan di sana," demikian pernyataan Kantor Kejaksaan Distrik Incheon seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Kamis (29/5/2014).

Yoo memilih tak mengindahkan panggilan untuk melapor ke kantor kejaksaan, dan bersembunyi. Kejaksaan jadi sasaran kritik karena tak langsung menangkapnya.

'Miliuner Tanpa Wajah'

Yoo dikenal sebagai 'miliuner tanpa wajah' karena  keengganannya untuk tampil di depan umum. Keberadaan empat putranya juga tidak diketahui.

Sementara, 4 anggota kelompok agama yang didirikan ayah mertuanya telah ditahan atas tuduhan membantu Yoo. Departemen Kehakiman Korea Selatan mengatakan pihaknya meminta kolega mereka di Prancis untuk melakukan 'penahanan sementara' terhadap putri sang buron.

Presiden Korsel, Park Geun-hye  mengecam keluarga Yoo pekan ini. "Keluarga Yoo Byung Eun yang merupakan akar penyebab tragedi Sewol telah mengejek hukum dan menyebabkan kemarahan publik, alih-alih muncul di depan publik untuk meminta maaf dan mengatakan yang sebenarnya," kata Bu Presiden. 

"Apa yang dilakukan Yoo dan keluarganya adalah tantangan pada masyarakat dan tindakan kejahatan yang tak boleh dilindungi," kata Park.

Pekan ini, hadiah bagi pemberi informasi yang mengarah pada penangkapan Yoo dinaikkan menjadi hampir US$ 500 ribu dan sekitar US$100 ribu untuk putra sulungnya.

Yoo adalah seorang tokoh spiritual dari Gu Won Pa -- atau diterjemahkan menjadi 'kelompok keselamatan'.

Beberapa anggota kelompok mengadakan unjuk rasa di depan kantor kejaksaan, memprotes apa yang mereka anggap sebagai penistaan agama. Menurut mereka, tindakan Yo tak ada kaitan dengan praktik kepercayaan mereka.  Namun, aparat terus menyelidiki gedung dan tanah yang terkait dengan Gu Won Pa.

Catatan hukum Yoo diketahui tak bersih. Ia pernah dihukum atas tuduhan penipuan pada tahun 1990 dan menghabiskan 4 tahun di penjara.

Pada 1987, ia menjadi target penyelidikan setelah lebih dari 30 orang anggota sektenya ditemukan tewas, terikat, dengan mulut tersumbat di sebuah pabrik di luar Seoul. Aparat menyelidiki insiden itu sebagai pembunuhan berkedok bunuh diri massal. Namun, Yoo dinyatakan tak terlibat.

Yoo juga dikenal memiliki alter ego artistik  bernama Ahae -- seorang fotografer yang mendapatkan pengakuan internasional. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya