Bicara di Televisi, Obama Siapkan Strategi Baru Hancurkan ISIS

Strategi Obama itu akan mencakup aksi militer dan dukungan untuk pasukan di lapangan yang tengah memerangi ISIS.

oleh Rinaldo diperbarui 10 Sep 2014, 18:22 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 18:22 WIB
Barack Obama
Obama siapkan strategi baru untuk hancurkan ISIS

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyampaikan pidato di televisi pada Rabu malam waktu setempat dari Gedung Putih. Pada pidato itu, Obama akan meluncurkan sebuah strategi yang komprehensif untuk menurunkan tentara dan akhirnya menghancurkan kelompok militan ISIS.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, strategi itu akan mencakup aksi militer dan dukungan untuk pasukan di lapangan yang tengah memerangi ISIS, baik oposisi di Suriah dan pemerintah baru Irak.

"Presiden akan membahas bagaimana kita membangun koalisi antara sekutu dan mitra di wilayah tersebut dan di komunitas internasional yang lebih luas untuk mendukung upaya kami," kata pejabat itu seperti dikutip The Guardian, Rabu (10/9/2014).

Menjelang pidato nasional Obama pada malam peringatan ulang tahun ke-13 serangan 9/11, Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengadakan pembicaraan mendesak di Baghdad, Irak, dengan Perdana Menteri Irak yang baru.

Kerry diperkirakan akan mendesak Haider al-Abadi, yang dilantik 2 hari lalu, untuk menyerahkan kekuasaan lebih besar kepada mayoritas Sunni, sehingga Irak dapat lebih efektif menghadapi gerilyawan yang menguasai peta wilayah Irak dan Suriah.

AS tertarik dengan fakta bahwa al-Abadi yang seorang Syiah berjanji untuk memberikan Sunni kewenangan yang lebih besar terhadap wilayah dan kontrol yang lebih besar pada pasukan keamanan.

Jen Psaki, juru bicara Deplu AS, mengatakan Kerry dan pejabat pemerintah Irak akan membahas bagaimana AS dapat meningkatkan dukungan kepada pemerintah baru Irak dalam upaya bersama untuk mengalahkan ISIS.

Setelah Irak, Kerry akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi, yang telah mendanai kelompok-kelompok yang menentang pemerintah Suriah. Saudi yang mendukung AS sempat mengungkapkan rasa takut bahwa tindakan agresif terhadap ISIS bisa memicu reaksi di antara ekstremis Sunni sendiri.

Sebuah survei Washington Post dan ABC News menemukan fakta bahwa 65% warga AS mendukung serangan udara terhadap pelaku jihad di Suriah. Dukungan ini lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dukungan untuk serangan terhadap rezim Suriah saat ini pada tahun lalu.

Sementara itu, sebuah jajak pendapat Wall Street Journal/NBC News memperlihatkan bahwa 27% pemilih terdaftar ingin melihat AS di bawah pimpinan Obama memainkan peran yang lebih aktif dalam urusan dunia atau naik 19% sejak April lalu. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya