Kelompok Pendukung ISIS di Aljazair Penggal Turis Asal Prancis

Kelompok jihad dari Aljazair yang terkait dengan kelompok ISIS telah memenggal seorang wisatawan asal Prancis bernama Herve Gourdel (55).

oleh Rinaldo diperbarui 25 Sep 2014, 02:57 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2014, 02:57 WIB
Tuntut Paris Tak Serang ISIS, Teroris Culik Warga Prancis
Wisatawan Prancis Herve Gourdel yang diculik jaringan teroris di Aljazair yang merupakan pengikut ISIS. (YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok jihad dari Aljazair yang terkait dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah memenggal seorang wisatawan asal Prancis bernama Herve Gourdel (55).

Seperti dilansir The Guardian, Kamis (25/9/2014), kelompok yang menamakan diri Jund al-Khilafah atau Tentara Kekhalifahan itu merilis sebuah video yang menunjukkan pemenggalan Gourdel. Video ini berjudul 'Pesan Berdarah untuk Pemerintah Prancis'.

Gourdel yang berasal dari Nice, Prancis, diculik pada Minggu lalu ketika sedang berlibur di Aljazair. Gourdel diculik saat berjalan di wilayah pegunungan Kabylie, dekat ibukota Aljir.

Para penculik mengancam akan membunuhnya dalam waktu 48 jam, kecuali Prancis menghentikan serangan udara di wilayah ISIS. Angkatan Udara Prancis memang bergabung dengan Amerika Serikat dalam sebuah serangan terhadap posisi ISIS di Irak, pekan lalu.

Dalam video yang dirilis tak lama setelah itu Gourdel difilmkan duduk di antara 2 pria bersenjata bertopeng. Dia menyampaikan pesan singkat kepada Presiden Prancis François Hollande.

"Kelompok bersenjata ini telah meminta saya untuk menuntut Anda tidak campur tangan di Irak. Mereka menahan saya sebagai sandera. Saya mohon, Tuan Presiden, melakukan semua dalam kekuasaan Anda untuk mengupayakan saya keluar dari sini," ucap dia.

Sejak bulan Agustus, ISIS sudah memenggal 3 sandera dari negara-negara Barat, yaitu 2 wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja sosial asal Inggris, David Haines.

Tentara Kekhalifahan sendiri menyatakan persekutuannya dengan ISIS pada 14 September lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya