Liputan6.com, Sydney - Man Haron Monis, pria kelahiran Iran yang menjadi penyandera di sebuah kafe di Sydney, Australia yang dikenal sebagai Mohammad Hassan Manteghi dilaporkan terlibat kasus penipuan. Kepala Polisi Iran Jendral Ismail Ahmadi Moghaddam mengatakan bahwa pelaku teror Sydney itu memang sedang dicari-cari alias masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena kasus tersebut.
"Pada 1996, ia adalah manajer biro perjalanan dan melakukan penipuan. Ia kemudian kabur ke Malaysia, dan dari sana ke Australia dengan nama palsu," kata Moghaddam seperti dimuat BBC, Rabu (17/12/2014).
Baca Juga
"Monis kabur ke Australia melalui Malaysia di akhir 1990-an," sambung Moghaddam.
Lanjut dia, setelah Monis ditemukan namun ekstradisi tak dapat dilakukan terbentur tak adanya perjanjian.
Advertisement
"Karena kami tidak punya perjanjian ekstradisi pelaku kejahatan dengan Australia, maka polisi Australia menolak mengekstradisinya," jelas Moghaddam.
Moghaddam menuturkan, Monis sempat diketahui mengajukan permohonan suaka politik untuk mendapat status pengungsi di Australia. Ia menyebut insiden itu sebagai 'sebuah permainan'.
"14 Tahun yang lalu ia pernah meminta ekstradisi Man Haron Monis - pelaku teror Sydney di Kafe Lindt Martin Place -- tapi Australia menolak menyerahkannya," ungkap Moghaddam.
Sementara itu, pemerintah Australia mengumumkan telah memulai penyelidikan mengapa Monis dibebaskan dengan jaminan meski dijerat dengan dua tuduhan kejahatan berbeda.
Monis dan dua orang sandera tewas pada Selasa 16 Desember 2014 pagi, ketika pasukan komando menyerbu sebuah kafe di Australia. Teror Sydney yang dilakukannya berlansung selama 16 jam.
Sejauh ini, Kepolisian Negara Bagian New South Wales (NSW) tengah menggelar penyelidikan untuk mengetahui motif penyanderaan yang dilakukan Man Haron Monis pada 15 Desember 2014.
Penyelidikan teror Sydney itu diperkirakan dapat memakan waktu beberapa minggu atau bulan. (Tnt/Mut)
Baca juga:
Investigasi atas Teror Sydney Digelar
PM Australia: Penyandera di Kafe Sydney Alami Gangguan Mental