24-12-1994: Teroris Bajak Pesawat Air France

Pesawat yang bernomor penerbangan 8969 ini dibajak di Ibu Kota Aljazair, Algiers.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Des 2014, 06:09 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 06:09 WIB
24-12-1994: Teroris Bajak Pesawat Air France
Pesawat yang bernomor penerbangan 8969 ini dibajak di Ibu Kota Aljazair, Algiers.

Liputan6.com, Algiers - Pada hari ini di tahun 1994, empat teroris membajak pesawat Air France. Pesawat yang bernomor penerbangan 8969 ini dibajak di Ibu Kota Aljazair, Algiers.

Dalam aksinya kelompok teroris membunuh tiga penumpang dan menerbangkan pesawat ke Marseilles. Melihat keganasan tersebut, Perdana Menteri Prancis  Edouard Balladur segera mengambil keputusan darurat.

Ia memerintahkan untuk menggunakan operasi militer demi mengakhiri aksi terorisme ini. Misi penyelamatan berlangsung selama dua hari dan pasukan Prancis tersebut akhirnya berhasil menewaskan semua teroris yang terlibat.

Seluruh penumpang pesawat Air France yang tersisa pun berhasil diselamatkan. Para penumpang setelah berhasil diselamatkan menyebut  teroris-teroris yang menyandera mereka berencana meledakkan pesawat ini di Paris.

Omongan penumpang-penumpang ini ternyata terbukti. Sebab, setelah pemerintah Prancis menyisir pesawat ditemukanlah beberapa dinamit yang akan digunakan untuk meledakkan Air France.

Pembajakan ini terjadi di tengah memanasnya kondisi Aljazair. Di tahun itu, terjadi pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah junta militer.

Kelompok pemberontak tersebut mendapat halangan dari dunia khususnya eks penjajah Aljazair, Prancis. Karena kondisi semakin memburuk perang saudara tak bisa terelakkan.

Perang tersebut terjadi dari 1992-1999. Akibat dari perang ini sebanyak 100 ribu warga Aljazair diketahui meregang nyawa.

Di tanggal yang sama pada 1951, negara Libya memperoleh kemerdekaan. Negara kaya minyak tersebut mendapat kemerdekaannya setelah dijajah oleh Italia.

Selain itu, masih di tanggal dan hari yang sama pada 1957 politisi Afghanistan Hamid Karzai lahir ke dunia. Tidak cuma sebagai politisi pria ini adalah Presiden ke-12 Afghanistan. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya