Liputan6.com, Rajasthan - Kakek Deepak Singh bangkit dari kematian di saat yang tepat. Beberapa saat sebelum prosesi pembakaran jasadnya dimulai.
Cerita itu berawal saat si kakek yang pamit untuk memberi makan sapi-sapinya mendadak jatuh tak sadarkan diri, di dekat rumah yang berada di kota Bhilwada di barat laut India, Rajasthan.
"Segera setelah seluruh anggota keluarga menerima konfirmasi bahwa kakek sudah meninggal, disiapkan upacara pemakamannya dengan menyusun tumpukan kayu dan menyanyikan lagu tradisonal. Tapi tiba-tiba ia bergerak, kemudian bangun," kata cucu yang sangat menyayanginya, Banda Nalwa menjelaskan bagaimana sang kakek meninggal seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (24/12/2014)
"Dia tampak baik-baik saja ketika bangun di pagi hari, dan mengatakan hendak pergi untuk melakukan tugas-tugasnya," tambah Nalwa.
"Tapi saat berjalan ke arah kandang sapi, tiba-tiba ia jatuh ke tanah. Aku bergegas melihatnya, dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Aku tidak bisa merasakan denyut nadi dan jantungnya tampaknya telah berhenti".
"Aku menelepon seluruh keluarga dan mereka setuju digelar acara pemakaman. Kami pikir dia sudah meninggal."
Nalwa menuturkan, seorang dokter setempat juga telah dipanggil ke rumah untuk memastikan kondisi kakek. Hasilnya positif sudah meninggal.
Sesuai dengan agama Hindu, sambung Nalwa, keluarga mulai mempersiapkan upacara pembakaran jasad. Kremasi.
Setelah meletakkan dia luar pada potongan kayu dan kain, kerabat pun berkumpul di sekelilingnya dan mulai meratapi kematiannya dalam upacara adat sebagai ucapan terakhir untuk orang yang dicintai.
"Ketika suara ratapan mengeras, tiba-tiba aku melihat tubuh kakek bergerak. Awalnya aku pikir itu hanya imajinasiku, tapi kemudian ia membuka matanya dan duduk," beber Nalwa.
Menyadari hal itu, Nalwa dan pamannya Gulshan dengan cepat membantu pensiunan itu bangkit dari tumpukan kayu.
"Terima kasih Tuhan, kami belum sempat melakukan proses pembakaran, karena tampaknya ia baru saja pingsan. Kami sangat beruntung," ungkap Nalwa.
Setelah bangkit dari kematian, Singh pun sedikit kebingungan melihat keramaian di rumahnya. Namun ia bersyukur, ia sadar saat yang tepat. Sebelum kobaran api membuatnya mati betulan.
"Aku tahu aku bisa saja merasakan sakitnya terbakar. Aku berharap mereka menunggu sampai aku benar-benar mati sebelum membakarku lain kali," ucap Singh.
Advertisement
Peristiwa yang juga dikenal dengan sebutan mati suri ini juga pernah terjadi di China awal Maret 2012 lalu. Bahkan ia hidup kembali setelah dinyatakan meninggal selama 6 hari.
Seorang bayi perempuan di Argentina juga hidup kembali setelah 12 jam sebelumnya dinyatakan meninggal. Pasangan suami istri--Anaila Boute dan Fabian Veron menemukan anaknya kembali bernyawa di dalam peti mati, April 2012 lalu.(Tnt/Ein)