Keren! Berlayar dengan Perahu Origami Kertas

Para insinyur memilih kertas yang lebih kuat dan tahan air. Sebab, kapal itu akan berada lama di air dan ditumpangi manusia.

oleh Maria Flora diperbarui 16 Jan 2015, 13:22 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2015, 13:22 WIB
Perahu origami raksasa
Perahu origami raksasa (The Big Bang Fair)

Liputan6.com, Birmingham - Perahu yang terbuat dari kertas dan bisa mengapung di atas air, banyak dikagumi oleh anak-anak.  Hal itu menginspirasi beberapa insinyur asal Birmingham, Inggris dengan menciptakan origami perahu versi raksasa yang bisa membawa orang dewasa.

Berbeda dengan perahu mainan yang dibuat menggunakan hanya selembar kertas biasa. Kali ini sang insinyur memilih kertas yang jauh lebih kuat dan tahan air dan ditambahkan dengan lem dan selotip agar kuat mengapung.

Untuk membuat perahu sepanjang 3,6 meter, lebar 2 meter, dan berat 100 kg dibutuhkan kertas berukuran 93 meter, 150 meter selotip, dan 10 liter lem.

Para insinyur memilih kertas yang lebih kuat dan tahan air. Sebab, kapal itu akan berada lebih lama di air daripada perahu mainan.

Untuk memastikan 'The Origami Boat' tidak terbalik, kayu berjenis Meranti ditambahkan di bawah perahu. Sementara plastik polimer ditambahkan untuk keselamatan penumpangnya. Selain itu, sebuah kertas bergerigi di dasar perahu menciptakan sebuah platform yang cukup kuat bagi seseorang untuk berdiri di atasnya.

Perahu kertas, yang dirancang oleh sekelompok insinyur ini diluncurkan untuk mempromosikan The Big Bang Fair, yaitu perayaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kaum muda yang berlangsung di NEC, Birmingham, pada 11 - 14 Maret mendatang.

Proyek ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa perahu kertas mainan bisa diperbesar dan menampung manusia, jika direkayasa dengan teknik tertentu.

Morwenna Wilson, seorang insinyur pemenang penghargaan yang merupakan keturunan langsung Isambard Kingdom Brunel -- tokoh insinyur ternama Inggris -- didaulat sebagai orang yang berlayar perdana dengan perahu kertas tersebut.

Selama 2 jam perjalanan, kertasnya masih utuh meskipun dasar kapal mulai basah. Namun, tak seorang pun mengetahui, berapa lama kapal itu bisa berlayar di atas air.

Morwenna Wilson, merasa bangga mendapat kehormatan berlayar dengan kapal kertas itu. "Teknik mendarah daging dalam keluargaku. Dengan ini aku ingin menunjukkan pada kaum muda bahwa karir di bidang itu membuka banyak peluang, juga petualangan," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Jumat (16/1/2014).

"Dari menciptakan perahu origami besar, membangun gedung pencakar langit baru, sampai mendesain pesawat terbang. Begitu banyak hal yang kita dapatkan."

Morwenna Wilson saat ini bekerja sebagai seorang insinyur mekanik untuk Argent, sekaligus memimpin beberapa proyek besar di Stasiun King's Cross London.

Rasa kagum terhadap perahu kertas raksasa diungkapkan oleh Daniell Jennings (15) dari Tottenham UTC, London. "Mengagumkan, kapal kertas yang biasa dilipat anak-anak dibuat dalam versis besar. Keren."  (Ein/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya