Tinjau Ladang Sawit di Malaysia, Menlu Temui Ratusan TKI

Menlu Retno Marsudi memastikan, ada sejumlah hak yang akan terus diperhatikan pemerintah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 26 Jan 2015, 04:58 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 04:58 WIB
Gaya Tegas Menlu Retno Marsudi Paparkan Program Kerja
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk kali pertama kalinya menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (29/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Malaysia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyempatkan bertemu perwakilan buruh migran RI. Di depan 100 orang perwakilan tersebut, Retno menekankan bahwa Pemerintah akan terus mengawasi seluruh perusahaan yang mempekerjakan pekerja asal Indonesia.

Retno memastikan, ada sejumlah hak yang akan terus diperhatikan pemerintah. Perhatian ini digalakan agar para pemilik perkebunan sawit di Malaysia yang mempekerjakan tenaga kerja Indonesia (TKI) terus memperhatikan keselamatan, kesejahteraan dan hak-hak dasar.

Pada pertemuan yang digelar di ladang sawit milik perusahaan Sime Darby, Retno memberikan masukan kepada pihak perusahaan. Ia meminta agar perusahaan membantu menyelesaikan berbagai isu sehubungan dengan perizinan dan isu lain yang sempat didiskusikan dengan para buruh migran Indonesia.

"Menlu menegaskan kembali komitmen Pemerintah RI untuk selalu hadir dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para buruh migran di luar negeri," tulis pernyataan resmi Kemlu, Minggu (25/1/2015).

"Menlu juga menyampaikan bahwa pada kesempatan e-blusukan yang dilaksanakan Presiden pada Desember 2014, telah diperoleh sangat banyak masukan untuk memperbaiki sistem di tanah air," sambung pernyataan tersebut.

Menurut Retno, hal-hal berupa perlindungan serta kepastian bahwa Pemerinth selalu hadir dan siap membantu para buruh migran di luar negeri, merupakan agenda menjadi prioritas bagi Kemlu.

 "Upaya konkret yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memberikan pelayanan dan perlindungan maksimal, adalah melalui penyediaan layanan telepon hotline, guna membantu WNI/BMI di Malaysia agar lebih mudah menjangkau perwakilan RI," tandas pernyataan resmi tersebut. (Rmn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya