Kemlu Kecewa Atas Penanganan 21 WNI Hilang di Samudra Pasifik

Meski menunjukkan kekecewaan, Pemerintah terus menjalin komunikasi dengan Otoritas Taiwan terkait pencarian kapal Hsiang Fu Chien.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mar 2015, 14:09 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 14:09 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Arrmanatha Nasir. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengukapkan kekecewaannya pada Pemerintah Taiwan. Hal ini karena sikap Otoritas Taiwan yang menahan informasi mengenai hilangnya kapal Hsiang Fu Chien.

Menurut Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir pada 2 Maret 2015 lalu, pemilik kapal memberikan kabar kapal Hsiang Fu Chien hilang kontak. Namun, pemberitahuan itu tidak langsung disampaikan kepada Otoritas Indonesia.

Pemerintah baru menerima kabar tersebut pada 9 Maret 2015. Hal itu sangatlah disayangkan. Sebab, sebagai negara yang anak buah kapalnya ada di dalam kapal itu seharusnya informasi penting tersebut tak ditahan.

"Kami menyangkan (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taiwan baru diberi tahu secara resmi pada 9 Maret," sebut Arrmanantha di Kantor Kemlu, Kamis (12/3/2015).

"Menlu Kecewa mengenai lambatnya penanganan isu ini (oleh Taiwan)," sambung dia.

Dijelaskan Arrmanatha, keberatan pemerintah Indonesia didasari alasan jelas. Karena terlihat tak ada keterdesakan Pemerintah Taiwan untuk memberi kabar 21 anak buah kapal asal Indonesia telah hilang.

Meski menunjukkan kekecewaan, Pemerintah terus menjalin komunikasi dengan Otoritas Taiwan terkait pencarian kapal Hsiang Fu Chien.

Kapal berbobot 700 ton ini hilang di kontak di perairan Atlantik sekitar 1600 mil laut dari Argentina. Di dalamnya selain ada 21 ABK, terdapat pula beberapa ABK dari beberapa negara lain seperti Filipina, Vietnam dan China. (Alv/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya