Liputan6.com, Boston - Suasana sorak sorai kemenangan para pelari maraton di garis finis, mendadak mencekam. Teriakan bahagia para pelari dan penonton berubah menjadi teriakan histeris. Mereka dihantam 2 bom berkekuatan tinggi, Senin 15 April 2013, sekitar pukul 14.50 waktu setempat.
2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.
Bom pertama terjadi di sebelah utara Jalan Boylston, Boston, Amerika Serikat, 3 jam setelah pemenang lomba dari 27.000 peserta maraton itu mencapai finis. Ledakan kedua terjadi di seberang Hotel Lenox, sekitar 10 detik kemudian.
Advertisement
Suasana Kota Boston seketika seperti medan perang. Potongan kaki dan darah-darah berceceran. Warga setempat masih panik adanya bom susulan.
Sebab tak lama setelah 2 bom menghantam, bom ketiga meledak di Perpustakaan John F Kennedy di kawasan Columbia Point, Boston. Tak ada korban jiwa dalam ledakan di tempat kumpulan buku-buku itu.
Selain suasana lokasi ledakan menjadi runyam, sinyal telepon selular (ponsel) di Boston untuk sementara diacak. Ponsel tak dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya ledakan susulan, karena bom bisa saja diledakkan dari jarak jauh melalui ponsel. Keamanan tempat-tempat umum di Boston pun diperketat. Mulai dari stasiun kereta, pasar swalayan, sekolah, dan universitas.
Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, seorang pria misterius dalam keadaan bertelanjang kaki dan mengenakan penutup kepala hitam dilaporkan berteriak "Boston Strong!". Pria tak dikenal itu lalu berlari dan meninggalkan salah satu ranselnya di garis finis dekat Boylston dan Dartmouth.
Pria itu berhasil ditahan petugas, dan polisi telah memerintahkan media dan para pengunjung untuk menjauh dari daerah tersebut. Sebab mereka akan menyelidiki ransel hitam besar itu. Polisi mengkonfirmasi setelah pukul 19.30 waktu setempat, bahwa pihak terkait sedang menyelidiki 2 ransel milik pria tak dikenal itu. Tim penjinak bom juga telah ditempatkan di lokasi kejadian.
Peringatan setahun tragedi bom Boston pada 2014, dipimpin Wakil Presiden Joe Biden dan pejabat setempat. Mereka memberikan penghormatan kepara korban tewas dan memuji kekuatan para korban selamat dan warga kota Boston.
Peristiwa menarik lain yang tercatat sejarah adalah tenggelmnya kapal RMS Titanic, pada 15 April 1912. Sehari sebelumnya, Kapal super besar itu menabrak gunung es pada pukul 23.40 dan tenggelam 24 jam setelahnya. 2.224 orang berada di dalamnya ketika itu.
Sementara pada 15 April 2002, pesawat terbang Air China Boeing 767-200 dengan nomor penerbangan CA129 jatuh di Pusan, Korea Selatan. 128 orang di dalamnya tewas. (Tnt/Ein)