Rebut Kota Palmyra, ISIS Kini Kuasai 50% Wilayah Suriah

Ini adalah pertama kalinya ISIS berhasil secara langsung merebut kota berpenduduk padat, secara langsung dari tangan tentara propemerintah.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Mei 2015, 00:54 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 00:54 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com,Palmyra - Kelompok radikal yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) memasuki Palmyra, sebuah kota di Suriah yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Dengan penguasaan kota ini dan kota tetangganya Tadmur, ISIS telah menguasai 50% wilayah Suriah.

"ISIS kini menguasai sepenuhnya Kota Tadmur dan 50% wilayah Suriah. Kota Tadmur ini penting sekali bagi ISIS, karena ada ladang gas yang besar di sana," kata Ahmad, peneliti organisasi Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah, seperti dikutip BBC, Kamis (21/5/2015).

"Sebenarnya ISIS kini menguasai hampir seluruh ladang gas dan minyak di Suriah. Hanya satu ladang gas yang belum dikuasai ISIS," imbuh dia.

Ini adalah pertama kalinya ISIS berhasil secara langsung merebut kota berpenduduk padat, secara langsung dari tangan tentara propemerintah. Hingga kini belum dilaporkan ada penghancuran terhadap situs bersejarah di Palmyra.

Venesia padang pasir

Kota Palmyra merupakan kota penting dalam sejarah Timur Tengah. Sejak awal abad pertama hingga ketiga masehi, kota ini tumbuh di bawah pemerintahan Romawi, sampai kemudian membentuk kekaisaran sendiri yang terbentang dari Turki hingga Mesir.

Palmyra dianggap pencapaian penting dalam peradaban kuno Timur Tengah, karena dibangun berbeda dengan gaya kota kekaisaran Romawi lainnya.

Seperti Venesia, kota ini membentuk sebuah pangkalan bagi jaringan perdagangan. Hanya saja, laut di Palmyra adalah padang pasir, dan kapal di sana adalah unta.

Hanya sebagian kecil dari situs kota ini yang telah digali. Sebagian besar peninggalan arkeologi masih terbenam di bawah tanah, dan terlalu rapuh untuk digali.

Jika kota ini dihancurkan oleh ISIS, sebuah bab penting mengenai sejarah Timur Tengah akan hilang oleh konflik yang tragis ini. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya