Menanggapi Perekonomian Dunia di Brunei Darussalam

Pimpinan Negara-negara ASEAN akan menanggapi melemahnya perekonomian dunia. Tiga negara Asia Timur diharapkan memberikan dukungan ekonomi.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2001, 08:31 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2001, 08:31 WIB
041101cMikoKTT.jpg
Liputan6.com, Bandar Seri Begawan: Tema besar Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ketujuh Brunei Darussalam yaitu merespons melemahnya perekonomian global. Mengenai kehadiran tiga pimpinan negara Asia Timur, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan ASEAN memerlukan dukungan sumber daya ekonomi. Pada Ahad (4/11) malam akan diselenggarakan jamuan makan malam.

Dijadwalkan agenda Senin yaitu KTT hari pertama yang dilanjutkan dengan KTT ASEAN plus tiga negara tamu. Sedangkan keesokan harinya, KTT ASEAN dengan satu tamu. Sepuluh kepala pemerintahan ASEAN mulai berdatangan di Bandar Seri Begawan, sejak Ahad siang. Mereka juga akan mengadakan pertemuan puncak dengan tiga pemimpin negara mitra dialog yakni Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea Selatan.

Perdana Menteri Republik Demokratis Rakyat Laos Bounnhang Vorachith dan PM Kerajaan Kamboja Hun Sen telah tiba, kemarin. Sedangkan pimpinan ASEAN lain baru tiba Ahad. Mereka yang diundang antara lain PM Malaysia Mahathir Mohamad, PM Singapura Goh Chok Tong, Presiden Republik Filipina Gloria Macapagal Arroyo, PM Myanmar Than Shwe dan PM Vietnam Phan Van Khai. Bertindak sebagai tuan rumah yakni Yang Di Pertuan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah.

Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, Presiden Megawati dan rombongan tiba. Tiga jam kemudian, Presiden Megawati melangsungkan pertemuan dengan PM Thailand Thaksin Shinawatra. Mereka membahas hubungan perdagangan kedua negara. Thailand berharap bisa menjual beras, sedangkan Indonesia menawarkan pesawat terbang. Di bidang politik, kedua pemimpin saling bertukar pikiran menghadapi serangan terorisme internasional.(COK/Miko Toro)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya