Liputan6.com, Vienna - Selfie stick alias tongsis dulu dianggap temuan konyol dan menuai celaan. Kini alat itu terbukti berguna bahkan digemari semua kalangan.
Walau dianggap hanya ‘mengompori’ obsesi selfie generasi muda, tongsis terbukti laku. Alat ini menjadi andalan saat akan berfoto ramai-ramai saat liburan atau berkumpul.
Namun, selfie stick pertama, yang diciptakan pada tahun 1983, disebut ‘penemuan tidak berguna’ oleh sebuah majalah yang terbit di Jepang tahun 1995, dikutip Kotaku. Cap ‘tidak berguna’ terbukti meleset satu setengah dekade setelahnya.
Advertisement
Tongsis bukan satu-satunya penemuan yang dianggap konyol dan tidak berguna pada awal ditemukan. Dilansir Business Insider, penemuan mainan per slinky, dan snuggie, selimut yang bisa dikenakan di tubuh juga dicela, namun penciptanya telah meraup miliaran.
Fenomena inilah yang mendasari pameran Nonseum. Diambil dari kata ‘nonsense’ –tidak masuk akal dan museum-- pameran di Austria ini menampilkan produk-produk yang tak terduga, dan sekilas terlihat konyol.
Tidak sia-sia, museum ‘nyeleneh’ ini pun memiliki penggemar dari seluruh dunia. Setiap tahunnya, orang-orang dari seluruh dunia berkumpul di desa kecil Herrnbaumgarten, tersembunyi di daerah pengembangan wine dekat berbatasan Ceko. Umumnya pengunjung tertarik pada aspek humor museum tersebut.
“Kami kedatangan rombongan dari negara sejauh Tiongkok dan Korea Selatan. Walaupun selera humor tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain, mereka tetap saja tertawa,” ungkap Susanne Machac, salah satu manajer museum pada News.com.au.
Fritz Gall, seniman patung yang merupakan kakak ipar Machac menjadi salah satu penemu museum ini. Bersama sejumlah seniman lokal, mereka membangun museum tersebut pada tahun 1994.
Gall dan teman-temannya menyadari cara untuk menarik pengunjung. Menciptakan penemuan yang sekilas terdengar tidak berguna, namun sesungguhnya punya maksud tertentu.
“Kami membuat orang terhibur, namun juga berpikir sejenak,” Ungkap Machac.
Hari ini, ada ratusan benda dan produk yang ditampilkan di tiga bangunan besar museum. Seperti mangkuk dengan saluran penguras yang bisa membuat Anda diam-diam menyisihkan makanan yang sisa.
“Itu salah satu favorit saya. Waktu kecil saya ingin memilikinya,” sambungnya.
Benda yang menjadi sorotan lainnya adalah peti kaca kecil yang kosong yang disebut, “koleksi lubang kancing orang-orang terkenal di dunia”.
"Ini merupakan lubang kancing ketiga dari atas milik jaket Napoleon" ungkap Mark sambil menunjuk dengan ekspresi yang serius. "Sementara yang satu ini dikenakan oleh menteri luar negeri Austria dalam penandatanganan perjanjian kemerdekaannya (1955)."
Namun, benda-benda semacam tempat makan spaghetti untuk travelling, sepeda roda tiga untuk anak kembar, dan pengaman sumbat sampanye juga menyimpan pesan yang lebih dalam, menggambarkan kritik halus dalam masyarakat modern sekarang ini.
“Ini filosofi hidup-- semua ini sebenarnya tidak dibutuhkan, namun setidaknya kita akui kita benar-benar tidak membutuhkannya." Machac mengakhiri pembicaraan. (Ikr/Rcy)