Liputan6.com, Chile - Carlos Perez (8), murid Sekolah Paroki di San Juan, Argentina ternyata telah 'meramalkan' kejadian tsunami di Chile beberapa jam sebelum bencana alam itu terjadi.
Dilansir dari Daily Mail, Carloz menulis sebuah cerita berjudul 'Tsunami di Chile'.
Advertisement
"Ada tsunami di Chile. Sejumlah warga Chile berhasil menyelamatkan diri dengan sebuah helikopter di angkasa," demikian tulisan Carlos disertai garis merah pada kata-kata tersebut.
Tak hanya tulisan saja, ia juga menggambar sebuah rumah yang dilanda banjir.
Dan hanya berselang beberapa jam kemudian, sebuah gempa bumi berkekuatan 8,3 skala Richter mengguncang ibu kota Chile, Santiago, yang merupakan gempa terkuat di dunia tahun ini--dengan bencana susulan tsunami, yang menyapu kota-kota di sekitar Samudra Pasifik.
Â
Â
"Saat adik saya menunjukkan kepada saya buku catatannya (sehari kemudian), saya langsung menangis," ujar kakak Carlos, Stefani.
"Saya bertanya kepadanya mengapa ia menulis itu dan ia bilang 'saya tak tahu'," lanjutnya.
"Saya langsung meyakini ia telah meramalkan kejadian itu. Ia seperti sudah mendapatkan firasat bencana itu bakal terjadi dan saya tak bisa mempercayainya," tambahnya.
Atas musibah tersebut, Presiden Chile, Michelle Bachelet, berjanji memberikan bantuan keuangan kepada para korban bencana-- nilai bantuan tersebut sebesar Rp 21,6 juta untuk membangun kembali rumah-rumah mereka dan Rp 10 juta untuk menggantikan harta benda mereka yang hilang. (Dsu/Rcy)