Liputan6.com, Teheran - Restoran siap saji KFC dibuka pertama kalinya di ibukota Iran, Teheran Minggu malam 1 November 2015. Namun, baru 2 beroperasi, petugas sudah menutupnya. Mengapa?
Menyandang nama KFC Halal, restoran waralaba tersebut dianggap 'cabang pengaruh Amerika Serikat pertama di Iran. Padahal, menurut media Tasnim, keberadaannya telah mengantongi izin dari Kementrian Industri, Perdagangan dan Tambang.
Baca Juga
Kemunculannya juga mengundang antrean pengunjung, yang mengular, demi mencicipi resep ayam gorang ala Kolonel Sanders.
Advertisement
Â
Â
Selasa lalu, setelah menghentikan operasional restoran tersebut, petugas menempelkan kertas bertuliskan, "Tutup hingga waktu yang tidak ditentukan."
Alasannya, dekorasinya terlalu mirip dengan bendera Amerika, dan keberadaannya dianggap sebagai pengaruh Amerika -- yang dianggap musuh -- dalam budaya Iran.
Namun menurut manajer restoran, Abbas Pazuki, penutupan tersebut dipicu kesalahpahaman. "Merek kami dikenal sebagai KPF Halal dari Turki. Pemiliknya adalah seorang muslim, dan target pemasaran mereka adalah negara-negara muslim," jelasnya.
KFC Halal bahkan dikatakan sebagai 'pesaing dari KFC Amerika.'
Â
Pihak KFC yang orisinal pun buka suara. "Kami terkejut ketika berita cabang KFC secara tidak sah buka di Teheran, Iran," ungkap juru bicara KFC, Laurie Schalow kepada Mashable.
"Tidak ada hak waralaba yang telah diberikan kepada pihak manapun di Iran. Sekarang ini kami sedang berhubungan dengan petugas setempat serta penasihat luar yang akan melakukan tindakan hukum terhadap perusahaan atau individual yang mengklaim memiliki hak membuka cabang KFC."
Â
Â
Ali Fazli, Kepala Dewan Perdagangan Iran kepada Iranian News Labor Agency mengatakan, restoran KFC mereka tidak ada hubungannya dengan KFC
Amerika. "Tidak ada cabang restoran siap saji Barat di Iran," ungkapnya. (Ein)