Liputan6.com, Paris Korban terluka maupun yang tewas dalam perburuan pelaku teror pada Rabu 18 November kemarin tidak hanya teroris, penduduk sipil maupun polisi. Namun, ternyata, anjing pun terkena imbasnya.
Anjing itu bukan sembarang anjing. Ia adalah bagian dari pasukan khusus tim antiteror dari Raid (Research, Assistance, Intervention and Deterrence) Unit milik Kepolisian Prancis, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu 18 November 2015.
Diesel, demikian ia dipanggil, tewas saat menyerbu masuk rumah di Saint Denis di mana otak dan pelaku teror bom Paris yang menewaskan 129 orang pada Jumat 13 November malam tewas. Hewan berjenis Belgian shepherd itu memasuki rumah untuk memastikan seberbahaya apa di dalamnya. Polisi dalam Twitter mengatakan Diesel tewas akibat terjangan peluru teroris.
Lima orang polisi juga dilaporkan terluka dalam rangka menangkap Abdel Hamid Abu Oud dan Salah Abdelsam di penggerebekan yang dimulail pukul 04.25 waktu setempat.
Para saksi mata mengatakan, selama perburuan, jalan Du Conillon Saint Denis seperti medan perang. Suara ledakan dan tembakan susul menyusul terdengar. Para pelaku melemparkan granat dari rumah yang dikepung pasukan polisi dan militer itu. Satu pria dan satu perempuan tewas dalam 'pertempuran' selama 6 jam itu. Si teroris perempuan itu tewas meledakkan diri, sementara 8 orang berhasil ditangkap.
Dalam beberapa jam tagar #JeSuisChien menjadi viral di Twitter Prancis.
Baca Juga
Pasukan khusus selalu menggunakan anjing untuk mencium adanya bom. Dalam sejarah perburuan teroris yang membuat Osama bin Laden tewas, Angkatan Laut AS menggunakan anjing pelacak bernama Cairo berjenis sama dengan Diesel di Paris.
Cairo bertanggung jawab untuk membuat jarak aman pasukan manusianya serta melacak adaya bahan peledak, dan kalau diperlukan ia bisa menyerang musuh. Cairo menggunakan rompi anti peluru yang digunakan khusus untuk anjing, lengkap dengan parasut. Serta kamera night-vision dengan kemampuan melihat hingga 180 derajat. (Rie/Mut)