Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan menemukan surat permintaan tolong dari seorang pekerja di China yang mengaku ditahan di penjara. Surat ditemukan terlipat di dalam sepasang kaus kaki baru milik ayahnya yang dibeli di Primark, sebuah toko pakaian di Inggris.
Dilansir dari Metro, Jumat (11/12/2015), surat yang ditulis dalam bahasa Mandarin tersebut diduga ditulis oleh seseorang bernama Ting Kun Ding dari provinsi Anhui.
"Aku mendapatkan surat itu dari ayahku, ketika itu ia hendak memakai kaus kaki baru yang dibelinya dari Primark," ungkap Lucy Kirk kepada Metro.
Advertisement
Meski belum diketahui surat tersebut hoax atau sungguhan, Primark kini sedang melakukan investigasi lanjutan.
"Aku sudah menghubungi pihak Primark, tapi aku terpaksa menahan sejumlah informasi terkait surat tersebut."
Baca Juga
"Jika aku memberikan terlalu banyak informasi terhadap produknya, aku cemas mereka akan melakukan pelacakan dan menaruh bahaya kepada para pekerja.
Surat tersebut berbunyi:
Kepada siapapun yang mendukung keadilan, Aku mohon, tolong.
Namaku Ting Kun Ding, pria berusia 39 tahun. Aku warga dari provinsi Anhui, (alamat).
Karena korupsi di pemerintahan setempat, aku dituduh melakukan penculikan pada 29 Juni, dan hingga kini mendekam di dalam penjara. Istriku dikurung di sebuah rumah sakit jiwa.
Pada 22 Mei 2014, ayahku dibunuh di sebuah rumah sakit.
Siapapun yang membaca surat ini, aku berharap bisa sampaikan pesan ini kepada presiden kami Xi Jinping melalui media.
Pemerintahan setempat sangat korup, dan sudah melanggar kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, menyembunyikan semua kesalahan mereka dan menuduh orang yang tak bersalah atas kejahatan mereka.
Aku mendukung pemerintahan federal kami dan berharap Xi Jinping bisa melindungi masyarakat China.
Ting Kun Ding.
Namun ini bukan pertama kalinya sebuah surat 'permintaan pertolongan' juga pernah ditemukan dalam pakaian yang dijual oleh Primark.
Juni lalu, Karen Wisinska menemukan surat di dalam celana yang menerangkan kondisi sebuah penjara terkait kerja paksa.
Juru bicara Primark mengatakan kepada Metro: "Kami pernah dijadikan sebagai bahan hoax sebelumnya. Tudingan terhadap surat yang ditemukan di dalam kaus kaki Primark tidak mendasar. Pelapor tidak bisa memperlihatkan produk, kemasan ataupun tanda pembelian kepada kami, kendati sudah meminta berulang kali. Malangnya, tanpa informasi tersebut, kami tidak bisa melakukan invetigasi.
Sejak diunggah oleh Lucy melalui Twitter, pengguna telah membuat tagar yang mulai ngetren, '#helpTingKunDing."