Syarat Israel-Palestina Hidup Berdampingan di Yerusalem

Masalah yang melilit Israel dan Palestina terlihat begitu rumit dan seperti tidak ada ujungnya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Des 2015, 19:06 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 19:06 WIB
Swedia Resmi Akui Negara Palestina
"Kami (Swedia) berharap pengakuan negara ini akan membantu menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang macet".

Liputan6.com, Jakarta - Masalah yang melilit Israel dan Palestina terlihat begitu rumit dan seperti tidak ada ujungnya. Perebutan siapa yang berhak terhadap kota suci Yerusalem menjadi salah satu pangkal persoalannya.

Menurut peniliti dari Politik dari Universitas Bar Ilan Israel, Menachem Klein masalah tersebut bisa saja teratasi. Asalkan, jika Israel mau memberikan hak-hak Palestina.

"Israel lebih kuat dari Palestina, karena itu dari sisi Israel seharusnya mereka membantu Palestina untuk hidup dengan hak-hak mereka. Masalahnya, Israel tidak melihat Palestina sebagai negara yang setara dengan mereka," ucap Klein di Hotel Borobudur, Selasa (15/12/2015).

Ia menambahkan, Israel harus membuka pintu bagi Palestina, menerima penduduk Palestina sebagai warga Yerusalem dan bisa mendapatkan hak-haknya. "Itulah yang harus dilakukan Israel sebagai negara yang lebih kuat. Terima agama, latar belakang, dan hak-hak penduduk Palestina yang setara di Yerusalem," ucap dia.

Menurut Klein, keinginan agar Israel mau mengakui hak-hak Palestina tak dapat terwujud hanya dengan desakan dari pihak Palestina. Butuh peran aktif dunia internasional demi mewujudkan tujuan tersebut.

"Memang (bantuan internasional) bisa membantu di satu sisi. Yang terutama adalah tugas kami yaitu Palestina dan Israel untuk berusaha. Kami pasti butuh bantuan Internasional," papar dia.

Klein pun yakin jika pemenuhan hak dapat terwujud, maka hal baik antara kedua negara otomatis datang. Termasuk dengan kemungkinan kedua negara hidup berdampingan tanpa ada perselisihan.

"Saya ingin melihat dua negara ini ada hubungan dan koneksi. Saya ingin adanya akses yang terbuka, kesetaraan, dan membangun komunikasi yang baik antara Israel dan Palestina, namun tidak memisahkan Yerusalem," tutup dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya