Liputan6.com, Jakarta - Di sebuah lembah kering dengan runtuhan kota mati, para arkeolog memecahkan salah satu misteri peradaban kuno Peru, yaitu gulungan tali yang semrawut atau disebuh khipus yang pernah dimiliki oleh Suku Inca.
Di situs Incahuasi, sekitar 100 mil dari selatan Lima, para penggali situs purbakala menemukan khipus, atau untaian tali gimbal di beberapa lokasi. Dalam hal ini, lokasi itu dipercaya sebagai lumbung panganan para Inca. Mereka biasa mengumpulkan kacang-kacangan, cabai, buncis, jagung, dan lainnya.
Gulungan tali semrawut suku Inca menjadi sorotan oleh pembaca kanal Global, Liputan6.com, edisi Selasa (5/1/2016).
Advertisement
Selain itu dua berita lainnya adalah detik-detik ketika hoverboard hancur dan masjid bergaya Eropa di tengah hutan telah menjadi perhatian.
Top 3 Global selengkapnya:
1. Terkuak Misteri 'Tali Gimbal' Suku Inca
Awalnya tim arkeolog bingung, bagaimana bisa tali gimbal itu ditemukan di lumbung pangan, karena sebelumnya mereka telah menemukan khipus di pemakaman. Akibat temuan mutakhir kali ini, mereka pun memprediksi, makam dengan khipus adalah orang yang ahli menghitung atau pernah menggunakan alat trsebut.
Khipus yang terbuat dari katun atau wol itu diikat dalam satu rangkaian dan karena tersimpan berabad-abad, ia seperti kumpulan tali yang tak bermakna.
Para ahli selama ini tidak pernah memperkirakan alat ini adalah alat hitung.
2. Detik-detik Musnahnya Hoverboard Rp 8,3 Juta
Perangkat hoverboard sedang berada di bawah sorotan. Walaupun menyodorkan suatu pengalaman mobilitas baru, perangkat ini belum bisa dipastikan keamanannya. Seperti misalnya kebakaran hoverboard di Los Angeles ini.
Dinas pemadam kebakaran Los Angeles menghadapi peristiwa pertama kebakaran hoverboard pada Rabu, 30 Desember 2015 lalu, persis beberapa hari sebelum dimulainya larangan membawa perangkat ini dalam kereta Metrolink di seluruh California bagian selatan.
Dikutip dari Los Angeles Times pada Senin (04/01/2016), dalam sebuah video yang diberikan kepada stasiun KTLA tampak sebuah hoverboard di tepi jalan di kawasan Koreatown mengeluarkan asap tebal dari pinggiran roda-rodanya. Beberapa saat kemudian terdengar letupan, suara berdesis, dan jilatan api.
3. Masjid Tengah Hutan, Suku Tartar-Muslim Baltik yang Bertahan
Sejak abad pertengahan, kaum Muslim sudah mendiami alam liar Lithuania. Di antara hutan dan danau, tersembunyi masjid yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu. membuktikan bahwa kehidupan antar agama sudah ada jauh sebelum era modern ini.
Sekilas, bangunan kayu persegi yang berdiri di tengah-tengah alam liar itu terlihat tak berbeda dengan bangunan rumah di desa-desa Baltik, dengan dinding kayu yang halus, jendela berbingkai kayu, dan atap lempengan besi.
Namun, bagian ujung atap dilengkapi dengan menara mungil berkubah yang dipasang tanda bulan dan bintang di ujungnya.
Inilah masjid bergaya paling 'Eropa' yang pernah dilihat. Terletak 20 menit dari ibukota Lithuania, Vilnius, masjid sudah berdiri sejak 1558.