Liputan6.com, Jakarta Jakarta diguncang teror pada Kamis, 14 Januari 2016. Ledakan bom rakitan dan baku tembak terjadi di kawasan Thamrin, tak jauh dari Istana Merdeka. Rumor pun kemudian menyebar liar lewat sosial media, sehingga membuat masyarakat Ibu Kota kian panik.
Namun dalam hitungan jam, kondisi berangsur stabil. Pelaku teror dilumpuhkan aparat, bom yang tersisa dijinakkan, dan korban dievakuasi ke rumah sakit. Jumat petang, sebagian jalan di sekitar lokasi kejadian telah dibuka. Warga Jakarta kembali beraktivitas secara normal.
Semua itu tak mungkin terwujud tanpa keteguhan warga Jakarta yang bertekad tak sudi kalah oleh teror dengan menyebarkan hashtag #KamiTidakTakut. Dan yang paling penting adalah kesigapan dari aparat keamanan, terutama Polri yang berada di garis depan.
Advertisement
Kerja keras aparat mendapat apresiasi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"Dewan Keamanan PBB dalam sidangnya pada Kamis tanggal 14 Januari 2016 berhasil menyepakati pernyataan yang berisi kecaman serta ucapan simpati dan duka cita terhadap para korban," tutur Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Desra Percaya, lewat keterangan persnya, Jumat (15/1/2016).
Baca Juga
"Dewan Keamanan juga mengapresiasi respons aparat keamanan Indonesia yang cepat dan berani dalam mengatasi serangan tersebut," kata dia.
Mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri ini pun menyebut pengakuan itu adalah bukti atas kemampuan Indonesia mengatasi terorisme.
"Pengakuan tersebut merupakan penghargaan terhadap kerja keras aparat keamanan dan masyarakat Indonesia dalam menanggulangi ancaman terorisme" tutur Desra.
Selain memuji kinerja aparat, pernyataan duka cita, simpati, dan dukungan tak henti datang ke Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia di PBB di New York.
Ucapan itu berasal dari seluruh negara di dunia yang punya perwakilan di PBB.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan Kepolisian dapat melumpuhkan para teroris di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, dalam waktu singkat.
"Kurang dari 30 menit proses pengepungan. Kalau melumpuhkan 10 sampai 15 menit," ujar Tito di lokasi ledakan bom Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Teror di Jakarta terjadi di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2015 siang. Akibat teror ini, 7 orang tewas dan 24 lainnya terluka.
Dari 7 orang yang tewas, 5 di antaranya adalah pelaku teror, 1 warga negara Kanada dan 1 lagi warga negara Indonesia.**