Seorang Bayi Turut Jadi Korban Tewas Gempa Taiwan

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou saat tiba di Tainan berjanji habis-habisan mengupayakan penyelamatan korban gempa.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 06 Feb 2016, 22:35 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2016, 22:35 WIB
20160206-Gempa-Taiwan-Reuters1
Tim penyelamat mengevakuasi sejumlah korban di gedung apertemen yang runtuh akibat gempa 6,4 SR di Tainan, (6/2). Menurut data meteorologi gempa terjadi pada kedalaman 16,7 kilometer di bawah permukaan laut. (REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, Taipei - Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter meluluhlantakkan Taiwan, Sabtu (6/2) dini hari waktu setempat.

Gempa membuat gedung-gedung roboh dan dan menewaskan sedikitnya 4 orang di Kota Tainan, Taiwan bagian selatan. Di antara korban tewas itu adalah seorang bayi.

Presiden TaiwanMa Ying-jeou saat tiba di Tainan berjanji habis-habisan mengupayakan penyelamatan korban gempa. 

Lebih dari 800 tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi korban. Mereka didukung sejumlah peralatan terkini, 23 anjing pelacak serta 16 helikopter, berusaha menjangkau korban gempa yang terperangkap di antara reruntuhan gedung.

 

Upaya tersebut membuahkan hasil, 220 orang berhasil diselamatkan. Namun, 30 orang masih dinyatakan hilang.

Kantor berita resmi Taiwan menyebutkan setidaknya 23 orang cedera di dalam salah satu rumah susun. Gedung itu menampung setidaknya 200 orang di dalam 60 unit.

Emma, seorang penghuni mengaku dirinya dan khalayak umum khawatir dengan gempa susulan. “Saya merasakan getarannya, mengerikan,” ujar Emma kepada BBC, Sabtu (6/2/2016).

Sedemikian kuat gempa itu, Barry Knapp, seorang warga Inggris yang berada 240 kilometer sebelah utara Kota Tainan, ikut merasakan getaran.

“Saya sedang berada di ranjang dan bakal terlelap, tapi getarannya mulai berlangsung,” kata Knapp kepada BBC Radio 5 Live.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya