Liputan6.com, Taipei - Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter meluluhlantakkan Taiwan, Sabtu (6/2) dini hari waktu setempat.
Gempa membuat gedung-gedung roboh dan dan menewaskan sedikitnya 4 orang di Kota Tainan, Taiwan bagian selatan. Di antara korban tewas itu adalah seorang bayi.
Presiden TaiwanMa Ying-jeou saat tiba di Tainan berjanji habis-habisan mengupayakan penyelamatan korban gempa.
Advertisement
Lebih dari 800 tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi korban. Mereka didukung sejumlah peralatan terkini, 23 anjing pelacak serta 16 helikopter, berusaha menjangkau korban gempa yang terperangkap di antara reruntuhan gedung.
Baca Juga
Upaya tersebut membuahkan hasil, 220 orang berhasil diselamatkan. Namun, 30 orang masih dinyatakan hilang.
Kantor berita resmi Taiwan menyebutkan setidaknya 23 orang cedera di dalam salah satu rumah susun. Gedung itu menampung setidaknya 200 orang di dalam 60 unit.
Emma, seorang penghuni mengaku dirinya dan khalayak umum khawatir dengan gempa susulan. “Saya merasakan getarannya, mengerikan,” ujar Emma kepada BBC, Sabtu (6/2/2016).
Sedemikian kuat gempa itu, Barry Knapp, seorang warga Inggris yang berada 240 kilometer sebelah utara Kota Tainan, ikut merasakan getaran.
“Saya sedang berada di ranjang dan bakal terlelap, tapi getarannya mulai berlangsung,” kata Knapp kepada BBC Radio 5 Live.