Ubah Konstitusi, Presiden Turkmenistan Jadi Pemimpin Seumur Hidup

Konstitusi yang sekarang tidak memaksakan batasan tahun pemerintahannya, tapi menetapkan plafon usia calon presiden maksimal 70 tahun.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 16 Feb 2016, 14:28 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 14:28 WIB
Ubah Konstitusi, Presiden Turkmenistan jadi Pemimpin Seumur Hidup
Ubah Konstitusi, Presiden Turkmenistan jadi Pemimpin Seumur Hidup (TASS)

Liputan6.com, Ashgabat - Sebuah komisi memperbolehkan presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov menulis ulang konstitusi yang membuatnya dapat memimpin negara itu hingga 7 tahun, dari awalnya hanya 5 tahun. 

Ia juga menghapus batasan umur untuk jadi kandidat calon presiden, hal yang dianggap menguntungkan bagi pemimpin berusia 58 tahun itu.

Sejauh ini tak ada orang lain yang menjadi capres selain dirinya.

Langkah itu dianggap menguntungkan Berdymukhamedov yang telah berkuasa pada saat negara Asia Tengah yang kaya gas menderita penurunan tajam dalam pendapatan ekspor.

Parlemen boneka Turkmenistan pada akhir tahun ini diharapkan meloloskan konstitusi itu, seperti dilaporkan oleh koran Neutral Turkmenistan, seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (16/2/2016).

Berdymukhamedov menjalani masa jabatan kedua sebagai presiden setelah menang dalam pemilihan ulang pada 2012. Konstitusi yang sekarang tidak memaksakan batasan tahun pemerintahannya, tapi menetapkan plafon usia calon presiden maksimal 70 tahun.

Pendahulunya, Presiden Saparmurat Niyazov, telah memerintah sebagai presiden seumur hidup sampai kematiannya pada tahun 2006. Akibat peraturannya itu ia dianggap sebagai sosok aneh.

Kala itu Niyazov memberi nama pemerintahannya Turkmenbashi -- pemimpin dari semua Turkmen. Bahkan sebuah kota setempat diganti namanya menggunakan nama depannya. Ia juga mendirikan patung emas sosok diri yang dipajang di ibukota

Berdymukhamedov secara bertahap membongkar kultus Niyazov, serta mengganti patung pendahulunya dengan patungnya sendiri. Kini ia juga memiliki patung berlapis emas dan media pemerintah menyebut dia sebagai Arkadag atau pelindung.

Para pemimpin Asia Tengah lainnya juga mencari dukungan Berdymukhamed di seluruh kawasan dan melepaskan diri dari resesi Rusia.

Sekutunya, Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon menyebut referendum perubahan konstitusi itu akan memungkinkan dia untuk menjalankan pemerintahan tanpa batas waktu alias seumur hidup.

Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev menyebut pemilihan parlemen sekejap bulan lalu yang akan membuat lebih mudah bagi pihak Nur Otan untuk mempertahankan kontrol atas legislatif.

Turkmenistan adalah sebuah negara dengan mayoritas penduduk Muslim sekitar 5,5 juta orang, termasuk pada peringkat di antara negara-negara yang paling represif di dunia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya