Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya gerhana matahari di Indonesia pada Rabu (9/3/2016) yang kini tengah menjadi sorotan. Peristiwa serupa pada 1983 juga membuat heboh pada masanya, termasuk ditayangkan di televisi kala itu.
Berita tersebut menjadi paling banyak diburu para pembaca Liputan6.com kanal Global. Sementara berita lainnya terkait penampakan gerhana matahari di luar Bumi dan detik-detik pergerakan bulan di langit saat fenomena langka itu terjadi.
Selengkapnya dalam Top 3 Global:
Advertisement
1. Tayangan Jadul Gerhana Matahari Total 1983 yang Bikin Heboh
11 Juni 1983, saat itu jalur totalitas gerhana matahari melintasi Jawa.
Kehebohan terjadi karena pada masa itu banyak beredar kabar bohong.
"Atau semacam pembodohan massal, dengan mengatakan, 'awas, hati-hati gerhana bisa membutakan mata'," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Bahkan dia menambahkan, ada yang bertindak ekstrem sampai-sampai seluruh jendela ditutup. "Seakan matahari memancarkan radiasi berbahaya."
Fenomena heboh gerhana matahari total 1983 bahkan disiarkan langsung di TVRI -- stasiun televisi satu-satunya di Indonesia kala itu. Tayangan ala jadul tersebut pun menjadi saksi terkait 'kecelakaan' alam langka.
2. Begini Pergerakan Bulan di Langit Indonesia Saat Gerhana Matahari
Bulan perlahan akan menutupi wajah Matahari, hingga akhirnya menghalangi penampakan sang surya secara keseluruhan. Saat gerhana matahari terjadi, untuk beberapa saat -- dalam hitungan menit -- pagi hari akan berubah seperti senjakala di 12 provinsi di Indonesia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis video animasi terkait pergerakan bulan di atas langit Indonesia.
Menurut NASA, ada dua jenis bayangan yang dibentuk saat bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi, yaitu umbra dan penumbra.
3. Penampakan 'Menakjubkan' Gerhana Matahari Total di Luar Bumi
Saat manusia di Bumi menyaksikan Matahari perlahan tertutup bayangan Bulan, para astronot di angkasa luar menyaksikan peristiwa gerhana dari perspektif berbeda.
Foto dari angkasa luar lebih jelas daripada yang diambil dari permukaan Bumi. Sebab, berada di luar atmosfer, berarti para astronot tak mendapatkan halangan seperti awan.
Sayangnya, seperti dikutip dari situs Tech Insider, antariksawan yang berada di Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station (ISS) tak bisa menyaksikan gerhana langka yang terjadi hari ini.