Liputan6.com, Carolina Utara - Jeanie Ditty (23) adalah seorang ibu sekaligus prajurit aktif yang bertugas di salah satu instansi terbesar di dunia milik Amerika serikat di Chumberland Hoke Harnatt, Kabupaten Moore, Carolina Utara.
Karena diduga telah menganiaya dan membunuh putri kecilnya Macy Grace, kini ia tengah menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa tragis tersebut terjadi akhir Desember 2015 lalu. Polisi dipanggil ketika pihak rumah sakit mendapati pada tubuh bocah itu dipenuhi luka dan memar di sekujur tubuhnya. Demikian dilansir dari The Sun.co.uk, Kamis (31/3/2016).
Selama 24 jam, Grace dalam pengawasan ketat para dokter. Akibat luka-lukanya terlalu parah, 2 hari kemudian bocah perempuan itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca Juga
Jeanie ditahan pekan lalu, 2 bulan setelah kematian putrinya. Anak kecil itu diduga meninggal akibat tindakan kekerasan yang dilakukan bersama kekasihnya Zachary Earl Keefer.
Sebelum Jeanie ditahan, sebulan setelah kematian putrinya, sang ibu mendatangi seorang fotografer bernama Jo.
Menurut Jo, ibunya ingin dibuatkan foto dirinya dan sang putri yang telah tiada tengah bersama.
Jo pun menyetujuinya. Beberapa foto yang dibuatnya diambil dimana jasad Grace dikebumikan.
Gambar-gambar tersebut seperti Jeanie sedang menggandeng tangan putrinya Grace, membacakan buku favaoritnya, The Giving Tree bersama-sama, dan foto saat sang anak hadir sambil menyentuh bahunya saat sang ibu besrimpuh sambil memandangi pusaranya.
Permintaan foto seperti ini telah dilakukan Jo sebanyak ratusan kali. Ia menamakan momen-momen tersebut sebagai seri 'One More Time' foto.
Saat Jo menanyakan apa penyebab dari kematian putrinya, dilansir dari News.com.au, Jeanie mengatakan bahwa putrinya meninggal akibat tersedak pisang.
Tak lama setelah itu, Jo mendengar bahwa klien barunya itu telah ditahan polisi atas tuduhan menelantarkan anak, penganiayaan, dan pembunuhan.
"Orang-orang mulai ramai menceritakannya di Facebook," kata Jo kepada Daily Mail Online.
"Saya pun mulai bertanya pada diri sendiri: Bagaimana dia bisa melakukan semua itu?"
Jo menambahkan bahwa dirinya merasa muak dengan apa yang telah dilakukan. Foto-foto kebersamaan sang ibu dengan putrinya yang telah dibunuh, membuatnya mendapatkan banyak ejekan.
"Aku terlihat seperti orang jahat, meskipun awalnya melakukannya untuk membantu seorang ibu yang berduka," ungkap Jo.
Untuk membantu polisi menyelidiki kasus ini, sang fotografer memutuskan untuk memberikan semua fotonya kepada seorang detektif.
Jeanie bersama kekasihnya ditangkap di sebuah kompleks apartemen yang berjarak 500 meter dari blok Village Lake Court di Spring Lake, Carolina Utara.
"Ini kasus yang sangat sulit, karena anak ini tidak mati secara alamiah," kata Jaksa penuntut umum Billy West kepada ABC 11.
"Kejadian ini sungguh menyayat hati, karena bisa terjadi pada anak seusainya dengan cara seperti ini. Kami akan melakukan segala upaya agar keadilan bisa ditegakkan dalam kasus ini," ucap Billy.