Liputan6.com, Tokyo - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan perkembangan terkait kondisi 2 warga Indonesia yang terluka akibat gempa Jepang. Kabar terbaru menyebut, gempa beruntun yang terjadi menelan 23 korban jiwa.
Iqbal mengatakan, kedua WNI telah memperoleh penanganan medis. Kondisinya pun makin membaik.
Baca Juga
"Sesuai dengan informasi yang didapatkan dari KBRI Tokyo, juga terdapat 2(dua) mahasiswa Indonesia yang mengalami luka-luka. Kedua WNI tersebut sudah mendapat penanganan medis dan berangsur pulih kembali," papar Iqbal kepada Liputan6.com, Sabtu (16/4/2016).
Advertisement
Kedua WNI diketahui menderita luka karena tertimpa sepeda dan lemari. Insiden tersebut terjadi ketika proses evakuasi tengah berlangsung.
Baca Juga
Selain itu, Iqbal menyebut, akibat gempa susulan, para WNI yang ada di daerah sekitar wilayah gempa harus kembali mengungsi. Langkah ini diambil demi memastikan tidak ada korban luka atau jiwa jika ada bencana susulan.
"WNI yang sudah kembali ke rumah kemarin karena telah dicabutnya peringatan saat ini, kembali lagi mengungsi ke tempat yang telah ditentukan," paparnya.
"KBRI Tokyo akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Jepang untuk memonitor perkembangan situasi pascagempa," kata Iqbal.
Gempa susulan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari ini menerjang Prefektur Kumamoto di Pulau Kyushu. Bencana itu berlangsung pukul 01.27 dini hari.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, gempa teranyar mengguncang wilayah barat hingga barat daya dari Kumamoto-shi dan sekitar 13 km dari Ueki.