Bergaji Rendah, Guru Kamboja Nekat Jadi Rampok

Selama lima tahun dia melakukan 37 perampokan, kini didakwa dengan pencurian serta penggunaan senjata api tanpa izin.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mei 2016, 11:19 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 11:19 WIB
Polisi Vietnam.
Polisi Vietnam. (AFP/BBC)

Liputan6.com, Pnompenh - Seorang guru sekolah dasar di Kamboja akhirnya tertangkap, setelah buron selama lima tahun menjadi perampok bersenjata.

"Moeng Sary yang berusia 62 tahun mengaku menjadi perampok karena gajinya sebagai guru amat kecil," ucap kepala polisi setempat, Chey Senghan seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/5/2016).

Khmer Times melaporkan, selama lima tahun dia melakukan 37 perampokan dan kini didakwa dengan pencurian dan penggunaan senjata api tanpa izin.

Mantan guru di Provinsi Prey Veng, Kamboja selatan ini diidentifikasi polisi dalam laporan perampokan sebuah toko perhiasan. Ia membawa lari perhiasan dan uang tunai senilai US$120 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar setelah memukuli pemiliknya.

Dua anak buahnya diringkus lebih dulu, yang memastikan bahwa Sary merupakan pemimpin komplotan. Namun dia ditangkap secara kebetulan, ketika polisi sedang memeriksa sebuah proyek pembangunan di Phnom Penh.

Kepala polisi setempat, Chey Senghan, kepada Cambodia Post mengatakan Sary mengaku bahwa gajinya sebagai guru yang amat kecil yang mendorongnyamemilih 'karier baru' walau usianya relatif sudah tua.

"Gagasannya amat kekanak-kanakan, seperti anak remaja," tambah Senghan.

Adapun tiga anggota geng lainnya masih buron. "Penangkapan mereka hanya soal waktu. Kita sudah tahu identitasnya. Mereka tak dapat melarikan diri selamanya dan akan segera ditangkap," kata Mayor Ly Bunrith.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya