Kepabeanan Kamboja Sambangi Indonesia, Pelajari Implementasi Kesetaraan Gender dari Bea Cukai

Upaya GED yang dilaksanakan GDCE Kamboja mendapat dukungan penuh Regional Trade for Development (RT4D) yang menginisiasi Program Trade and Gender Equality Incubator (TGEI).

oleh Tim News Diperbarui 20 Feb 2025, 20:29 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 11:29 WIB
Instansi kepabeanan Kamboja atau The General Department of Customs and Excise (GDCE) of Cambodia berkunjung ke Bea Cukai Indonesia, pada tanggal 11 s.d. 13 Februari 2025. (Istimewa)
Instansi kepabeanan Kamboja atau The General Department of Customs and Excise (GDCE) of Cambodia berkunjung ke Bea Cukai Indonesia, pada tanggal 11 s.d. 13 Februari 2025. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Instansi kepabeanan Kamboja atau The General Department of Customs and Excise (GDCE) of Cambodia berkunjung ke Bea Cukai Indonesia, pada tanggal 11 s.d. 13 Februari 2025.

Kunjungan studi ini terlaksana dalam rangka mendapatkan best practices dalam implementasi kebijakan dan program-program terkait topik Gender Equality In Trade. 

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo mengatakan GDCE Kamboja telah mengembangkan Rencana Aksi Gender Equality Diversity (GED) atau kesetaraan gender dan keberagaman, untuk mengatasi hambatan struktural terhadap kesetaraan gender di sektor kepabeanan dan cukai.

"Sebelum mengimplementasikan rencana aksi tersebut, GDCE Kamboja ingin belajar dari pengalaman Bea Cukai Indonesia dalam implementasi GED; mencari tahu kebijakan atau pedoman pencegahan pelecehan seksual di tempat kerja dan penerapannya; serta mempelajari upaya Bea Cukai dalam memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam perdagangan internasional," ungkapnya.

Diketahui, upaya GED yang dilaksanakan GDCE Kamboja mendapat dukungan penuh Regional Trade for Development (RT4D) yang menginisiasi Program Trade and Gender Equality Incubator (TGEI).

Program tersebut bertujuan untuk memajukan kesetaraan gender dalam perdagangan di seluruh ekonomi ASEAN, dengan menguji serangkaian pendekatan, mengumpulkan bukti, dan mengadvokasi perubahan sistematis untuk transformasi gender di dalam perdagangan. 

"Kunjungan studi ini juga direncanakan langsung oleh RT4D, dengan salah satu agendanya yakni kunjungan ke Kanwil Bea Cukai Banten, yang telah berinovasi menyediakan platform pelayanan publik yang inklusif, yaitu aplikasi e-Keren pada Rabu (12/02). Dalam kesempatan tersebut pula, GDCE Kamboja menyambangi beberapa UMKM binaan Kanwil Bea Cukai Banten, seperti Cokelatin Indonesia, Lasambal Jowma, Saripati Laer, dan La Tazha," rinci Budi.

 

Perkuat Peran Indonesia di ASEAN

Kantor Bea Cukai (Istimewa)
Kantor Bea Cukai (Istimewa)... Selengkapnya

Bea Cukai sendiri, menurut Budi terus berupaya memperkuat peran Indonesia dalam mendorong kesetaraan gender dan perdagangan yang lebih inklusif di kawasan ASEAN.

"Secara konsisten, kami terus berupaya memperkuat kapasitas kelembagaan terkait GED, di antaranya melalui pengembangan rencana aksi GED dan kapasitas pegawai," ujarnya.

Kunjungan studi GDCE Kamboja ini pun menjadi perwujudan kolaborasi baik antara Bea Cukai Indonesia dengan administrasi kepabeanan ASEAN lainnya dalam mengintegrasikan strategi GED serta memperkuat fasilitasi perdagangan bagi UMKM.

"Diharapkan melalui kerja sama yang erat dengan instansi kepabeanan di ASEAN, akan tercipta ekosistem perdagangan yang semakin inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing, mendukung ASEAN sebagai kawasan yang maju secara ekonomi dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat," tutup Budi.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya