Liputan6.com, Wina - Pada usia tiga tahun, Adolf Hitler memiliki adik laki-laki yang terlahir cacat dan tak lama meninggal dunia karena hydrocephalus -- penumpukan cairan dalam otak. Hal tersebut diklaim kebenarannya oleh seorang sejarawan, Florian Kotanko.
"Saya menemukan dokumen yang dapat membuktikan bahwa Hitler memiliki saudara rahasia yang meninggal dunia, tujuh hari setelah kelahirannya akibat menderita penumpukan cairan di otak," jelas Kotanko seperti dilansir Telegraph, Selasa (7/6/2016).
Baca Juga
Kotanko mengklaim, temuannya itu meningkatkan kemungkinan bahwa pada usia tiga tahun, Hitler telah menyadari kehamilan sang ibu. Memori itu yang diduga Kotanko sedikit banyak melatari sikap sang Fuhrer yang memerintahkan euthanasia terhadap pasien penderita cacat yang mengancam jiwa pada 1939 -- disebut sebagai bagian dari upaya pembunuhan massal pada era Perang Dunia II.
Sejarawan yang juga Ketua Asosiasi Sejarah Braunau itu mengatakan, ia telah menelusuri catatan paroki di Braunau am Inn, kota di mana Hitler lahir pada 20 April 1889. Dijelaskan Kotanko, saudara laki-laki Hitler itu lahir pada Juni 1892.
Fakta yang diungkapkan Kotanko itu cukup berbeda dengan yang kebanyakan diketahui orang. Karena dalam biografinya, Hitler lazimnya disebut sebagai anak ketiga pasangan Alois dan Klara bukannya anak keempat.
Menurut sejarawan itu, Hitler seharusnya memiliki tiga orang kakak, yaitu Gustav, Ida, dan Otto -- sosok terakhir diduga merupakan kakak kandung sang Fuhrer yang terlahir dalam kondisi cacat sebelum akhirnya meninggal dunia. Ia juga diketahui memiliki dua orang adik, yakni Edmund dan Paula.
Kisah tersebut didapat dari sejarah keluarga yang diceritakan oleh Paula Hitler, yang lahir pada 1896 dan hanya satu-satunya anak dari pasangan Alois dan Klara yang bertahan hidup di Perang Dunia II.
Ketika diinterogasi oleh militer AS pada 1945, Paula mengaku dua kakak pertamanya meninggal karena difteri ketika bayi -- selanjutnya ia menyebut Otto namun tidak menjelaskan penyebab kematiannya. Sementara saudara laki-lakinya Edmund meninggal karena campak pada 1900.
Belum dapat dipastikan, apakah Paula menutupi kondisi Otto yang terlahir cacat dan meninggal dunia karena hydrocephalus atau dia memang tidak benar-benar tahu hal tersebut.
"Kesimpulan dari banyak penulis biografi tentang perkembangan psikologis Hitler -- ia dikatakan telah menerima perawatan khusus dari sang ibu, Kiara sebagai seorang anak tunggal setelah kematian tiga saudaranya," ujar Kotanko kepada salah satu surat kabar Austria, Oberösterreichischen Nachrichten.
"Sampai sejauh ini (kondisi saudara laki-lakinya) yang diduga mempengaruhi perilaku Hitler terhadap orang cacat masih jadi perdebatan terbuka," imbuhnya.
Advertisement