Penembakan di Pasar Israel, 4 Tewas 5 Cedera

Para pelanggan kafe di dekat kompleks pasar Tel Aviv, Israel panik berhamburan dan bergegas melarikan diri ketika terjadi penembakan.

oleh Citra Dewi diperbarui 09 Jun 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 07:02 WIB
Polisi Israel melakukan penyelidikan di tempat kejadian
Polisi Israel melakukan penyelidikan di tempat kejadian (Twitter/@Il_Police)

Liputan6.com, Tel Aviv - Sebanyak 4 orang meninggal pada Rabu 8 Mei 2016 malam waktu setempat, ketika beberapa orang melepaskan tembakan di sebuah kompleks pasar di Tel Aviv, Israel.

"Sementara itu 5 orang lain yang terluka telah dirawat di rumah sakit," ujar Wakil Direktur Rumah Sakit Ichilov, Dr Gil Fire.

Menurut keterangan juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld, satu tersangka berhasil dilumpuhkan dengan sebuah tembakan, sedangkan satu lainnya ditangkap di tempat kejadian.

Berdasarkan sumber penegak hukum yang mendapatkan informasi dari para pejabat berwenang Israel, pelaku serangan tersebut berpakaian Hasidic Jews. Hingga saat ini motif penembakan belum diketahui.

Dikutip dari CNN, Kamis (9/6/2016), rekaman dari kafe di dekat tempat penembakan menunjukkan kekacauan, di mana para pelanggan yang panik berhamburan dan bergegas melarikan diri ketika serangan itu terjadi.

Penembakan tersebut terjadi pada pukul 21.00 di Pasar Sarona, yakni sebuah lokasi yang digunakan sebagai tempat makan, taman bermain, dan ruang hijau.

Menurut CNN, pasar yang berlokasi di seberang kantor Kementerian Pertahanan Israel dan Markas Utama Tentara tersebut, merupakan tujuan populer di kalangan wisatawan dan penduduk lokal.

Kawasan itu ditutup sementara dilakukan pencarian bahan peledak oleh petugas. Menurut Rosenfeld, saat ini situasi telah berada di bawah kendali.

Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Toner, mengutuk serangan tersebut.

"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang tewas dan kami berharap agar mereka yang terluka agar segera pulih kembali," ujar Toner.

"Serangan pengecut terhadap warga sipil yang tak bersalah tak pernah bisa dibenarkan. Kami telah menghubungi pemerintah Israel untuk menyampaikan dukungan dan perhatian," tambah Toner.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya