Presiden Obama Kutuk Serangan Teror 'Truk Maut' di Prancis

Bagi Obama, serangan truk di Nice menodai Hari Bastille sebagai hari demokratis Prancis.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 15 Jul 2016, 07:50 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 07:50 WIB
Polisi dan petugas forensik berdiri di samping truk yang menabrak puluhan warga saat merayakan Bastille Day di Nice, Prancis
Polisi dan petugas forensik berdiri di samping truk yang menabrak puluhan warga saat merayakan Bastille Day di Nice, Prancis (Reuters)

Liputan6.com, Nice - Prancis kembali berduka atas serangan teror mematikan. Kali ini horor terjadi di tengah warga Kota Nice tengah merayakan Hari Bastille yang jatuh pada 14 Juli.

Bukan bom melainkan sebuah truk besar yang sengaja ditabrakkan ke arah kerumunan warga. Akibatnya 75 orang tewas. Pascakejadian, pihak berwenang meminta warga untuk berada di dalam rumah. Insiden itu dinyatakan oleh otoritas Nice sebagai ‘penyerangan’.

Atas penyerangan yang mematikan itu, Presiden AS, Barack Obama menyatakan kegeramannya. Ia mengutuk tragedi kemanusiaan tersebut yang ia sebut sebagai ‘serangan teroris menakutkan’.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (15/7/2016), Obama mengatakan, “Saya mengutuk serangan teroris yang menakutkan ini yang telah merenggut nyawa dan melukai puluhan warga tak berdosa. Hati dan pikiran saya dan seluruh warga AS bersama Anda di Nice, Prancis.”

“Saya juga meminta tim saya untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Prancis. Serangan pada Hari Bastille sangat mengagetkan. Ini adalah hari di mana nilai demokratis Prancis menginspirasi dunia dan harus dinodai oleh serangan ini,” ujar Obama.

Presiden Prancis Francois Hollande yang sedang melakukan kunjungan pribadi di Avignon bergegas kembali ke Paris untuk menggelar pertemuan darurat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya