Liputan6.com, New York - Setelah perdebatan panjang tentang penegakan hukum dan kejahatan, Hillary Clinton mampu mendaratkan serangan telak kepada Donald Trump. Ia mengkritik tajam Trump karena 'kebohongan rasialis' yang menyebut Presiden Barack Obama tidak lahir di Amerika Serikat (AS).
Trump memberi jawaban tak jelas tentang serangan yang pernah dilakukannya terhadap Obama, dan beberapa kali mencoba mengkritik Hillary karena gagal menekan Obama untuk merilis akta kelahirannya selama pemilihan bakal calon presiden tahun 2008.
Baca Juga
Ia juga menuduh Hillary telah memperlakukan Obama dengan "sangat tidak hormat" selama kampanye tersebut.
Advertisement
Namun dalam debat perdana, serangan panjang Hillary berhasil menohok Trump. Ia dua kali menggunakan kata "rasialis" untuk menggambarkan sikap lawannya sekaligus menyebutkan bahwa perusahaan Trump pernah dituntut karena menolak menyewakan apartemen bagi warga kulit hitam.
Selain dua momen besar di atas, berikut ini momen-momen penting dalam debat capres AS pertama yang digelar di University of Hofstra, di New York seperti yang Liputan6.com kutip dari New York Times pada Rabu (28/9/2016):
Tampang 'Presiden' hingga Aset Temperamen
1. Tampang Presiden
Ketika ditanya tentang pernyataan Donald Trump bahwa Hillary tidak memiliki "tampang" presiden, Trump mengulang klaimnya. Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa "Hillary tak memiliki stamina."
Menanggapi hal tersebut, Hillary merinci beberapa kinerjanya sebagai menteri luar negeri dan menyatakan, "Trump boleh bicara soal stamina jika ia telah melakukan pencapaian yang setara," kata Hillary.
"Ia mencoba mengganti kata "tampang" menjadi "stamina", tapi dia memang pria yang pernah menyebut wanita sebagai babi, pemalas, dan anjing," ungkap Nyonya Clinton.
Trump membela diri sebelum menambahkan bahwa ia telah berencana untuk mengatakan "sesuatu yang amat sangat kasar" kepada Hillary dan keluarganya, namun memutuskan untuk tak melakukannya.
2. Trump Dukung Perang Irak
Hillary menekan klaim Trump, yang berulang kali membantah pernyataan publik yang dibuatnya di masa lalu, bahwa ia menentang perang Irak sejak awal.
"Trump mendukung serangan ke Irak. Hal ini telah dibuktikan berulang kali" ujar Hillary.
"Salah," sela Trump dua kali dengan kata yang sama.
3. Tempramental sebagai Aset
Trump kembali bersikeras bahwa ia menentang perang Irak, menyebut berita yang berbeda sebagai "omong kosong media ternama."
Lester Holt, sang moderator mengatakan "Bukti menunjukkan sebaliknya."
Trump melanjutkan dengan memuji temperamennya sendiri, menyebutnya sebagai "aset" terbesar yang ia miliki sebelum akhirnya ia menyerang Hillary.
Mantan ibu negara ini hanya tersenyum dan berkata, "Wah! Oke."
Tak hanya Hillary yang tersenyum, para tamu yang hadir pun tertawa. Padahal sudah ada larangan untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
4. Putin 'Undang' Rusia
Hillary menyerang Trump karena tercatat pernah memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia menyebut bahwa Trump telah "secara terbuka mengundang Putin untuk meretas" komunikasi Amerika, yang disambut Trump dengan gelengan kepala.
Trump mengatakan bahwa ia pikir "tak ada yang tahu pasti" apakah Rusia berada di balik aksi peretasan ke organisasi Partai Demokrat. Ia mengatakan bahwa bisa saja pelakunya Cina, atau peretas yang "beratnya 400 pon" dan duduk di sebuah rumah di AS.
Advertisement
Kode Nuklir hingga Kulit Hitam
5. Kode Nuklir
Setelah Hillary menyatakan bahwa ia khawatir jika Trump memegang kode nuklir, Trump membalas, "Serangan itu sudah basi."
Hillary mengejek "rencana rahasia" trump untuk memerangi ISIS, dan mengatakan bahwa sebenarnya Trump tak memiliki strategi nyata. Ia juga berusaha menenangkan para sekutu Amerika bahwa negaranya akan menghormati komitmen internasional.
Istri Bill Clinton itu juga menegaskan bahwa sebagian komentar Trump selama kampanye telah mengagetkan banyak negara sekutu AS.
6. Teori Kelahiran Obama
Ditanya tentang menyebarkan teori konspirasi terkait lokasi kelahiran Obama, Trump mencoba menyalahkan Hillary, dengan memberi pernyataan keliru bahwa ia pun pernah mempertanyakan tempat kelahiran sang presiden. "Ia gagal mendapatkan akta kelahirannya," katanya. "Saat saya terlibat, saya tidak gagal."
Nyonya Clinton membalas dengan pernyataan bahwa Trump "memulai aktivitas politik berdasarkan kebohongan rasialis bahwa presiden pertama kita yang berkulit hitam bukan warga negara AS," dan menyebut usaha Trump sebagai "hal yang sangat menyakitkan."
7. Tak Lapor Pajak
Saat ditekan tentang penolakannya untuk merilis formulir pajaknya, Trump mengulang alasan klasiknya bahwa ia sedang menghadapi "audit rutin" yang menghalanginya untuk merilis informasi tersebut.
Lester Holt menyebut bahwa menurut IRS, Donald bebas merilis info apa pun yang diinginkannya. Trump lalu berkelit dengan menjanjikan akan "merilis surat pajaknya, melawan nasihat pengacaranya, " jika Hillary mau merilis email-emailnya yang ia klaim telah dihapus.
8. Kulit Hitam AS
Saat ditanya apakah menurutnya polisi "bersikap tak adil secara implisit" terhadap warga kulit hitam, Hillary menyebut bahwa semua orang Amerika dapat menjadi subyektif.
"Sayangnya, menurutku banyak orang di negara kita yang mengambil kesimpulan semena-mena tentang orang lain," ungkapnya.
Rasial hingga Email Pribadi
9. Warna Kulit adalah Tantangan Signifikan
Disinggung tentang hubungan antar ras, Clinton mengatakan bahwa masalah ras tetap menjadi "tantangan yang signifikan" di AS, sambil menambahkan bahwa sistem pengadilan kriminal telah memperlakukan warga minoritas dengan berbeda.
Trump menuduh Clinton "tidak mau menggunakan beberapa kata" - hukum dan ketertiban - sebelum membela strategi polisi stop dan geledah. "Warga kulit hitam dan latin hidup seperti di neraka," katanya. "Ketika sedang berjalan, Anda bisa saja tertembak."
10. Potongan Pajak
Setelah Trump membela rencananya untuk menurunkan pajak bagi orang kaya dan melakukan beberapa serangan pada dirinya, Hillary lalu berseloroh, "Saya punya firasat buruk bahwa saat acara ini berakhir, saya akan disalahkan untuk segala hal yang pernah terjadi."
Pernyataan tersebut pun dibalas Trump dengan, "Kenapa tidak?,"
"
Lester lalu mengingatkannya bahwa Trump telah merebut slot waktu Hillary.
11. Siap Jadi Presiden
Trump menyombongkan tentang perjalanan kampanyenya. "Anda (Hillary) telah melihat saya, saya ada di mana-mana. Anda memutuskan untuk tinggal di rumah saja dan itu tak apa," katanya.
Hillary membalas dengan mengatakan bahwa ia memang bersiap-siap untuk acara debat ini dan menambahkan bahwa ia juga mempersiapkan diri untuk menjadi presiden.
12. Email Pribadi
Menyerang Trump soal surat pajaknya, Hillary bertanya-tanya apakah ada "sesuatu yang disembunyikannya," sebelum menjelaskan tentang penggunaan email pribadi selama menjadi menteri luar negeri.
"Saya membuat kesalahan dengan menggunakan email pribadi," ujar Hillary.
Trump menyelak, sesuatu yang sering sekali dilakukannya selama berdebat, "Tentu saja."
Hillary menambahkan, "Saya tidak akan membuat-buat alasan. Itu adalah kesalahan."
Advertisement
Mengemplang Bayaran
13. Trump Tak Bayar Jasa
Hillary mengecam Trump karena menolak membayar kontraktor untuk beberapa proyeknya dan berterima kasih karena ayahnya tidak pernah berbisnis dengan Trump.
Ia mengatakan bahwa di tengah audiens terdapat arsitek yang belum dibayar oleh Trump.
"Mungkin ia tak melakukan pekerjaannya dengan baik," seloroh Trump.
14. Trump 'Pemeras'
Hillary yang mencoba menggambarkan Trump sebagai musuh kelas pekerja, mengatakan bahwa ia "mendukung krisis pinjaman rumah" karena memberi peluang ekonomi yang menguntungkannya.
"Itulah namanya bisnis," balas Trump.
15. Hidup di Dunia Sendiri
Trump yang mengkritisi perjanjian dagang yang disetujui salah satunya oleh Bill Clinton menyatakan bahwa Hillary telah gagal memperbaiki taraf hidup rakyat selama berpuluh tahun kehadirannya di depan publik.
Saat Hillary meluruskannya, Trump berulang kali menyelak, "Anda tidak melakukannya. Anda tidak melakukannya," katanya dengan nada tinggi.
"Maaf ya. Trump, saya tahu Anda hidup di dunia Anda sendiri," jawab mantan Ibu Negara itu.
16. Tatapan Hillary
Hillary menatap Trump dan berkata, "menyenangkan karena akhirnya dapat bersamanya di panggung. Anda harus menilai kami" ungkapnya, saat menjawab pertanyaan soal menciptakan lapangan kerja.
"Siapa yang mampu menerima tanggung jawab yang amat besar dan hebat dari seorang presiden?," tanya Hillary.
Trump pun menjawab dengan, "Lapangan kerja kita telah pergi meninggalkan negara ini."
17. Pinjaman
Clinton mengkritik rencana fiskal miliarder itu sebagai "ekonomi rembesan ala Trump" sebelum mengatakan bahwa Trump telah menerima jutaan dolar dari ayahnya.
"Ayah saya memberi pinjaman kecil," balasnya, sebelum tampak ragu-ragu saat menyapa Hillary.
"Menteri Clinton? Boleh?" tanyanya tentang panggilan terhadap capres perempuan pertama AS itu.