Liputan6.com, Virginia - Debat cawapres ASÂ dibuka moderator Elaine Quijano dengan melempar koin untuk memutuskan siapa yang terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan yang host CBS News itu ajukan. Tim Kaine, pasangan Hillary Clinton dari Partai Demokrat mendapat giliran terlebih dahulu.
Pertanyaan Quijano adalah tentang mengapa kandidat penting untuk mendampingi presiden.
Baca Juga
"65 tahun lalu, Barbara Johns membuat sejarah dengan memprotes sekolah yang memisahkan antara perempuan dan laki-laki. Dan, sama halnya dengan Hillary, ada kebanggaan sendiri untuk mendampingi wanita kuat dan pencetak sejarah yang lain," ucap Kaine seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (5/10/2016).
Advertisement
Kaine mengatakan, ia bersama Hillary masing-masing punya pengalaman yang bakal membuat perubahan dalam pemerintahan.
Menjawab pertanyaan yang sama, Mike Pence mengaku AS kini menjadi negara yang merana seperti konflik di luar negari dan Obamacare.
"Senator Kaine, Anda dan Hillary Clinton tahu banyak tentang hal itu. Dia arsitek untuk kebijakan luar negeri Obama, dan hasilnya Suriah adalah bukti kebijakan yang gagal," ujar Pence.
Tim Kaine langsung menginterupsi, "Orang-orang ini memuja Vladimir Putin sebagai pemimpin."
Tak kalah, Pence menyebut Kaine dan Hillary kerap menghina mereka.
Namun, Tim Kaine senator Virginia langsung fokus dengan temperamen Donald Trump -- yang pada debat perdana dengan Hillary menyebut justru temperamennya lah modal untuk jadi pemimpin.
"Pemikiran bahwa nantinya AS akan dipimpin oleh Donald Trump sebagai commander in chief atau panglima tertinggi kita, justru mengerikan. Membuat kita ketakutan setengah mati," tandas Kaine.
"Trump orang egois, membandingkan imigran sebagai pemerkosa, menghina Presiden Obama tidak lahir di AS. Saya tak bisa bayangkan bagaimana Anda, Gubernur Pence bisa membelanya," ujar Kaine.
Namun, Pence membela Trump dengan lugas. Ia lebih membawa pesan positif terhadap Trump.
"Trump orang yang pantas karena cerdas dalam bidang ekonomi," kata Kaine.
Â