Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan kronologi pembebasan empat sandera WNI di Somalia. Mereka disandera sekitar 5 tahun.
Menlu Retno menyatakan, kejadian penyanderaan terjadi pada 2012. Ketika itu, para WNI yang merupakan ABK kapal Naham 3 berbendera Oman tengah melewati perairan dekat Seychelles.
"Pembajakan dilakukan di sekitar Seychelles. Kapal dibawa ke satu titik dinamakan Hobyo," ucap Retno di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (24/10/2016).
Advertisement
Usai di Hobyo, seluruh sandera yang jumlahnya 29 orang dibawa ke daerah lain lagi, yaitu ke arah 287 kilometer dari Ibukota Somalia, Mogadishu, Bud-Bud.
Setelah itu, letak para sandera tidak diketahui lagi. Mereka pun akhirnya lepas dari penyanderaan setelah negosiasi panjang pada pekan lalu.
"Sabtu, 26 sandera dibawa dengan mobil ke Galkayo town. Perjalanan itu 6 Jam. Para sandera dibawa dengan pesawat dari UN Humanitarian Flight ke Wajir Airport," tuturnya.
"Diteruskan ke Airport Nairobi di mana tim kita dan tim negara asal telah menunggu. Upaya pembebasan kurang lebih 4,5 tahun, alhamdulillah 4 WNI kita bisa selamat," beber Menlu Retno.
Menlu Retno pun memanjatkan syukur, karena bebasnya para sandera dengan selamat dan kondisi baik.
"Kondisi kesehatan ke-4 sandera WNI secara umum sehat," pungkas Menlu Retno.