Liputan6.com, New Delhi - Polisi India menahan sementara seorang diplomat Pakistan yang bekerja di New Delhi, India.
"Ia diduga menjadi mata-mata yang mengakses informasi sensitif tentang operasi keamanan India di sepanjang perbatasan," kata para pejabat seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (27/10/2016).
Penahanan itu dilakukan di tengah ketegangan antara saingan berat negara bersenjata nuklir di atas wilayah Kashmir.
Advertisement
Polisi Delhi mengatakan pak diplomat itu tertangkap pada Rabu 26 Oktober, di luar gerbang Kebun Binatang Delhi. Saat itu ia tengah bertemu dengan dua rekan polisi India, yang diduga direkrut untuk memberikan informasi kepadanya.
"Orang-orang India dan pak diplomat yang dikabarkan bekerja di Komisi Tinggi Pakistan bagian visa ditemukan bersama dengan dokumen palsu, serta peta terkait pertahanan, grafik penyebaran dan daftar petugas yang bekerja di sepanjang perbatasan India dengan Pakistan," kata pihak kepolisian India dalam sebuah pernyataan.
"Ada kemungkinan tinggi bahwa informasi yang disampaikan oleh elemen-elemen anti-nasional untuk PIO (Pakistan intelijen operasi) sedang digunakan terhadap kepentingan nasional, dan bisa sangat merugikan bagi keamanan nasional," demikian sambungan pernyataan kepolisian, menambahkan bahwa mereka telah berusaha membongkar jaringan mata-mata itu selama 6 bulan.
Meski beritanya sudah tersebar, namun pihak Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi menolak tuduhan tersebut.
"Komisaris tinggi mengatakan lebih lanjut bahwa Komisi Tinggi Pakistan tidak pernah terlibat dalam setiap kegiatan yang tak sesuai dengan status diplomatiknya," tegas pihak Komisi Tinggi Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan diplomat yang kemudian dibebaskan karena aturan kekebalan diplomatik. Namun ia dinyatakan sebagai "persona non grata untuk kegiatan spionase", dan mereka telah memanggil komisaris tinggi Pakistan atas kasus tersebut.
India dan Pakistan telah berselisih sejak sekelompok orang bersenjata menewaskan 19 tentara India pada September, di sebuah kamp militer di Kashmir. Pihak Negeri Bollywood menyalahkan gerilyawan yang berbasis Pakistan sebagai pelakunya.
India mengatakan telah mengirim pasukan komando khusus ke Pakistan untuk membunuh militan, dalam operasi pembalasan yang kian memperburuk hubungan kedua belah pihak.
Sedangkan Pakistan mengatakan tak pernah melakukan hal itu, dan menuduh India menciptakan isu itu untuk mengalihkan perhatian dari tindakan keras terhadap protes di bagian Kashmir.
Pasukan India dan Pakistan juga kerap bersitegang satu sama lain di sepanjang perbatasan de facto di Kashmir -- daerah yang mereka berdua klaim secara sebagai bagiannya-- dan saling tembak beberapa kali akhir pekan ini.