Bayi Kembali Hidup Saat Dokter Akan Cabut Alat Bantu Bernapas

Marwa yang masih berusia satu tahun dilaporkan menderita sebuah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 05 Des 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 12:18 WIB
Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Bayi.

Liputan6.com, Paris - Sebuah keajaiban terjadi di salah satu kamar rumah sakit di Prancis. Seorang gadis kecil bernama Marwa kembali membuka matanya, setelah dokter menyarankan untuk membuka alat bantu pernapasan yang membuatnya tetap hidup.

Menurut keterangan yang dikutip dari News.com.au, Senin (5/12/2016), Marwa dinyatakan koma pada September 2016. Bocah setahun itu terserang infeksi virus mengerikan.

Kala itu Marwa yang memiliki saudari kembar bernama Safa, dilaporkan bisa bergerak dan mengenali orangtuanya. Namun dokter takut kondisi itu tidak akan bertahan lama.

Para petugas medis itu juga khawatir jika alat bantu pernapasan yang digunakan bocah satu tahun itu dilepas, ia akan mengembuskan napas terakhirnya.

Namun sebuah keajaiban terjadi setelah dokter menyarankan untuk membuka respirator tersebut. Marwa "hidup" kembali, ia siuman.

Ibu gadis kecil itu kemudian mengabadikan sebuah rekaman yang memperlihatkan bayi kecilnya kembali terjaga dari tidur panjangnya. Rekaman itu kemudian diunduh ke akun Facebook-nya.

Marwa kembali membuka matanya ketika dokter berencana untuk melepas alat bantu bernafasnya (News.com.au)

Dalam rekaman tersebut terlihat ibu Marwa memanggil-manggil nama bocah itu sambil membelai kepalanya dengan lembut.

Sebelum dokter memutuskan untuk mencabut alat bantu pernapasan, keluarga Marwa meminta para petugas medis untuk memberikan putri mereka waktu.

"Marwa hanya membutuhkan waktu. Kondisinya yang semakin membaik memberi kami harapan. Safa (kembaran Marwa) juga membutuhkannya," ujar ibu bocah satu tahun itu.

Pada saat itulah gadis kecil itu kembali sadar.

Marwa dirawat di rumah sakit La Timobe, Marseilles, karena tempat itu disebut memiliki dokter ternama di Prancis.

Namun kala itu gadis kecil yang berasal dari Nice itu tidak mendapatkan perawatan yang "sempurna", karena banyaknya pasien kritis yang dirawat bersamanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya