Jelang Natal, Pemerintah Venezuela Sita 4,8 Juta Mainan Anak

Penyitaan tersebut dilakukan karena pihak distributor mainan swasta terbesar di negara itu dicurigai mengambil untung secara tak wajar.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 15:00 WIB
Anak bermain boneka (Ilustrasi)
Anak bermain boneka (Ilustrasi)

Liputan6.com, Caracas - Pemerintah Venezuela menyita 4,8 juta juta mainan anak dari perusahaan distributor swasta terbesar di negara itu, Kreisel.

Mereka dituduh akan menjual mainan-mainan tersebut dengan harga yang lebih tinggi demi meraih untung jelang perayaan Natal.

Mainan-mainan tersebut disita dari tiga gudang pada Jumat lalu. Sementara itu dua eksekutif Kreisel ditahan karena dicurigai mempromosikan spekulasi harga.

Seperti dilansir Daily Mail, Minggu, (11/12/2016) pemerintah pun bermaksud untuk menyerahkan mainan-mainan sitaan tersebut sebagai hadiah Natal bagi anak-anak miskin pada musim liburan ini.

Otoritas berwenang Venezuela memperingatkan Kreisel untuk tidak bermain-main dengan hak-hak rakyat Venezuela.

Beberapa mainan yang disita dilaporkan telah dibeli oleh Kreisel sejak tahun 2008. Kemudian mereka menimbunnya sehingga kelak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Bahkan menurut pemerintah keuntungannya mencapai 25.000 persen.

Lembaga perlindungan konsumen telah mendesak otoritas setempat untuk melarang eksekutif Kreisel meninggalkan negara itu selama proses penyelidikan. Meski demikian langkah penyitaan ini juga menuai kritikan.

Beberapa kritikus menyebutkan lembaga perlindungan konsumen telah menjadi "the Grinch"--tokoh kartun yang membenci Natal dan berusaha merusak suasana Natal--mengingat saat ini banyak orang tidak dapat membeli mainan.

"Mereka mengatakan kami telah mencuri mainan dari perusahaan ini, sementara perusahaan melakukan penipuan terhadap negara," kata Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen, William Contreras.

Fransisco Fernandez, Presiden Kamar Dagang Venezuela mengatakan pemerintah tidak bertanggung jawab karena dianggap membahayakan barang milik pribadi dan mempersempit lapangan pekerjaan.

"Ini adalah menjarah persediaan. Pemerintah bahkan tidak menghormati hak perusahaan untuk melalui proses hukum," kata Fernandez.

Sementara itu seperti dikutip dari BBC, pihak Kreisel menilai langkah pemerintah tersebut sarat muatan politis dan mendorong mereka ke arah kebangkrutan.

Tidak diketahui apakah penyitaan jutaan mainan ini akan berdampak pada pasar mainan di negara itu jelang Natal.

Untuk sementara komite pasokan lokal akan bertugas mendistribusikan mainan yang cukup bagi anak-anak.

Venezuela telah didera krisis ekonomi mendalam yang disertai dengan kekurangan berbagai barang mulai dari bahan makanan pokok hingga obat-obatan. Presiden Nicolas Maduro dalam beberapa hari terakhir memerintahkan para penjual untuk menurunkan harga antara 30 sampai 50 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya