Liputan6.com, Kuala Lumpur - Nyaris tiga tahun pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 tak diketahui nasibnya, sejak lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju China pada 8 Maret 2014.
Kapal terbang itu menghilang 94 menit setelah lepas landas. Pencarian telah dilakukan, tapi hasilnya masih nihil.
Advertisement
Area Laut China Selatan, Teluk Thailand, hingga Samudra Hindia telah disisir berdasarkan analisis tim pencari. Namun, misteri di mana pesawat nahas itu berada tak kunjung terpecahkan.
Belum adanya titik terang tentang keberadaan pesawat tersebut membuat upaya pencarian unit penerbangan MH370 ditangguhkan.
Berikut ini tiga fakta pesawat nahas MH370 yang hingga kini masih misterius keberadaannya, dikutip dari Live Science, Kamis (18/1/2017):
Ada 7 WNI dalam Daftar Penumpang
Pesawat MH370 terbang dari Kuala Lumpur pada pukul 12.41 waktu setempat pada 8 Maret 2014 membawa 227 penumpang dan 12 awak.
Penumpangnya berasal dari 14 negara. Sebagian besar atau 153 orang diidentifikasi sebagai warga negara China, sementara awak kapalnya dari Malaysia.
Sebanyak tiga orang tercatat dari Amerika. Lainnya berasal dari Australia (6), Kanada (2), Prancis (4), Hong Kong (1), India (5), Indonesia (7), Iran (2), Belanda (1), Rusia (1), Taiwan (1), dan Ukraina (2).
Menurut data manifes penumpang pesawat yang dikeluarkan oleh Malaysia Airlines, termasuk di antaranya dari Austria dan Italia.
Namun mengemuka bahwa ada warga negara Iran yang menumpang menggunakan paspor curian.
Penyidik awalnya berpikir hilangnya pesawat MH370 akibat ulah teroris.
Pilot pesawat itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah. Pria yang lahir di utara Penang, Malaysia, memiliki lebih dari 18.000 jam terbang. Kopilotnya, Fariq Abdul Hamid, memiliki 2.763 jam terbang.
Menurut Associated Press (AP), Fariq tengah mempersiapkan pernikahannya.
Advertisement
Fakta Boeing 777 MH370
Penerbangan MH370 yang raib hingga kini menggunakan pesawat Boeing 777-2H6ER. Kode "H6" adalah sebutan Boeing untuk Malaysia Airlines, dan "ER" singkatan untuk Extended Range.
Itu adalah produksi Boeing 777 ke-404. Menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan, pesawat pertama terbang pada 14 Mei 2002.
Boeing 777 tercatat telah diterbangkan selama 53.465 jam, dalam 7525 siklus penerbangan, dari lepas landas hingga mendarat.
Jenis pesawat itu dikonfigurasi untuk membawa 282 penumpang, dengan rincian 35 di kelas bisnis dan 247 di kelas ekonomi. Menggunakan dua mesin Rolls-Royce Trent 892 yang dipasang di bawah sayap sepanjang 61 meter.
Pesawat ini memiliki kapasitas bahan bakar maksimum 179.400 liter dengan jarak tempuh 12.779 kilometer. Kecepatan jelajahnya 640 mph atau 897 kph.
Pesawat yang digunakan dalam penerbangan MH370 terakhir menjalani perawatan pada 23 Februari 2014.
Juru bicara Malaysia Airlines (MAS) mengatakan, tidak ada masalah diidentifikasi selama perawatan unit tersebut.
Pesawat itu tidak memiliki riwayat kecelakaan berarti sebelum hilang.
Namun, menurut Flight Global, burung besi itu dilaporkan pernah terlibat dalam tabrakan kecil di darat pada 2012, mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada ujung sayap.
3 Kecelakaan Melibatkan Maskapai Malaysia Airlines
Malaysia Airlines (MAS), maskapai penerbangan nahas itu, mulai beroperasi pada 1972. MAS beroperasi setelah memisahkan diri dari Malaysia-Singapore Airlines, yang didirikan pada 1947.
Markas maskapai ini berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan hub di Kota Kinabalu dan Kuching.
Maskapai ini mengoperasikan penerbangan di seluruh Asia Timur dan Tenggara, dengan layanan ke Australia, Selandia Baru, Timur Tengah, Eropa dan sampai April 2014 ke Los Angeles melalui Tokyo. Ada 105 pesawat di bawah naungan maskapai tersebut.
Aviation Safety Network mencatat ada tiga kecelakaan (tidak termasuk pesawat MH370) yang melibatkan pesawat MAS.
Tragedi Malaysia Airlines MH17 di langit Ukraina akibat hantaman roket juga tak masuk dalam daftar kecelakaan ini.
Pada 2 September 1992: Ban yang rusak menyebabkan Fokker 50 berbelok dari landasan pacu di Bandara Sibu di Malaysia. Tidak ada yang terluka.
15 September 1995: Pesawat Fokker 50 mendarat 500 meter dari ujung landasan pacu seluas 2.220 meter di Kota Kinabalu. Saat itu pilot berusaha untuk take off dan mencoba lagi tapi menabrak beberapa rumah di dekatnya.
Sebanyak 34 orang di dalamnya tewas.
15 Maret 2000: Petugas bongkar bagasi mengeluarkan 80 tabung yang mengeluarkan asap beracun dari Airbus A330.
Tim pemadam kebakaran dan personel penyelamat menemukan bahwa tabung tersebut berisi oksalil klorida, bahan kimia beracun dan korosif.
Beberapa tabung bocor menyebabkan kerusakan parah pada pesawat. Sebuah perusahaan China didenda US$ 65 juta atas kelalaian pelabelan tabung dan membuat rusak pesawat.
Advertisement