Trump Tunjuk Jenderal Kontroversial 'Mad Dog' sebagai Menhan AS?

Menurut sejumlah laporan, Trump telah menunjuk James Mattis yang dikenal sebagai sosok kontroversial sebagai menteri pertahanan.

oleh Citra Dewi diperbarui 02 Des 2016, 15:45 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 15:45 WIB
James Mattis
James Mattis (Reuters)

Liputan6.com, Colombus - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, memberi sinyal bahwa dirinya ingin menunjuk pensiunan Jenderal Marinir James Mattis sebagai menteri pertahanan.

Dikutip dari CNN, Jumat (2/12/2016), salah seorang sumber mengatakan bahwa Mattis merupakan pilhan pasti. Sumber lain menyebut, pebisnis New York itu kemungkinan memilih Mattis, meski belum menjadi keputusan akhir.

Sementara itu sumber ketiga mengatakan, Trump belum selesai memutuskan dan kemungkinan tak memberikan keputusan akhirnya pada pekan ini.

Namun seperti dilaporkan The Guradian, Trump telah mengumumkan keputusannya untuk menunjuk Mattis sebagai menteri pertahanan dalam kampanye di Ohio dalam "thank you tour" hari pertama.

"Saya tak ingin memberi tahu tentang ini, jangan membocorkan hal ini...kami akan menunjuk 'Mad Dog' Mattis sebagai menteri pertahanan. Dan kami tidak akan mengumumkannya hingga Senin, jadi jangan beri tahu siapa pun," ujar Trump.

Pensiunan bintang empat yang dikenal sebagai "Mad Dog" tersebut dipuji karena kepemimpinannya dalam Pertempuran Falluja di Irak pada 2004. Namun ia berubah menjadi sosok kontroversial pada 2005, ketika dirinya menyebut "menyenangkan untuk menembak beberapa orang" ketika berpidato di San Diego.

Namun, Mattis terbukti menjadi orang kepercayaan Trump. Setelah bertemu dengannya di New Jersey bulan lalu, Trump mengatakan bahwa pria berusia 66 tahun itu memberinya perspektif baru terhadap waterboarding, sebuah alat penyiksaan yang ia janjikan akan digunakan kembali.

"Jenderal Mattis merupakan orang yang kuat, sangat bermartabat. Saya bertemu dengan dia dan bertanya soal pertanyaan itu. Saya berkata, 'Apa yang Anda pikirkan tentang waterboarding?'," ujar Trump.

"Ia mengatakan--saya terkejut, 'Saya tak pernah berpikir bahwa itu akan berguna'," ujar Trump yang mengaku terkesima dengan jawaban tersebut.

Mattis yang telah mengabdi selama 44 tahun di Korps Marinir, pernah memimpin satuan tugas ke Afghanistan pada 2001 dan diviris Marinir pada saat invasi Irak pada 2003.

Ia juga dipromosikan untuk menjalankan US Central Command pada 2010, yakni pos yang memberinya tanggung jawab perintah untuk semua pasukan AS di Timur Tengah. Mattis juga seorang kritikus vokal dari kesepatakan nuklir Iran.

Mattis mendapat julukan "Mad Dog" setelah memimpin pasukan dalam Perang Teluk Persia pada 1991, serta Afghanistan dan Irak di awal 2000-an.

Kemudian Mattis disebut dengan "Mad Dog" setelah pertempuran Fallujah di Irak pada 2004. Ketika itu, ia memimpin pasukan Inggris dan Amerika Serikat melawan pemberontak Irak.

Pria kelahiran 8 September 1950 itu merupakan seorang sarjana, pembaca setia, dan mahasiswa sejarah militer. Oleh sebab itulah, ia mendapat julukan kedua "The Warrior Monk".

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya