Liputan6.com, China - Sebuah video berjudul 'Say My Name' berdurasi 23 detik menjadi viral di media sosial dan telah dibagikan ke lebih dari 250.000 pengguna Facebook.
Dalam video tersebut beberapa mahasiswa China yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat memperkenalkan diri dan berusaha menjelaskan makna di balik setiap nama-nama mereka.
Dilansir dari Shanghaiist.com, Kamis (16/2/2017), cara ini sengaja dilakukan untuk membendung aksi rasisme, xenofobia, dan prasangka yang hingga kini masih kerap mereka terima di dalam kampus, khususnya di Amerika Serikat.
Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing.
Gagasan ini dilatarbelakangi dari perbuatan sekelompok orang yang merobek nama-nama sejumlah mahasiswa dari Asia Timur dari depan pintu kamar asrama di area kampus.
Baca Juga
"Untuk menjaga keharmonisan, saya tetap beranggapan, insiden pengambilan nama-nama tersebut agar mereka bisa lebih belajar dan mengenal nama kami dengan hati," tulis Huhe.
Advertisement
Adalah Huhe Han, seorang mahasiswi lulusan dari Universitas Columbia yang telah membuat video tersebut. Bersama teman-temannya, Huhe mencetuskan ide ini.
"Video ini dibuat sebagai cara untuk menantang stereotip tentang orang-orang keturunan Asia, khususnya mahasiswa China. Selama ini mereka hanya bisa diam dan menjadi bulan-bulanan dari sebuah tindakan kekerasan," jelas Huhe kepada Mashable.com.
"Tapi tidak. Kami mungkin bisa lebih menahan emosi untuk menghindari sebuah konflik daripada mereka, tapi kami juga punya sikap dan suara untuk didengar," tambah Huhe.
Apa yang dilakukan Huhe dan teman-temannya mendapat respon yang baik dari mahasiswa Asia lainnya yang tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
"Bravo kepada Anda semua yang mau bersama-sama mengambil sikap!" kata salah satu pengguna di Facebook.
"Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menghasilkan video yang memiliki kekuatan dahsyat ini," tambah lainnya.