Kisah Horor dan Penampakan Hantu yang Berakhir Bahagia

Kisah horor pernah dimuat di jurnal medis ternama, The American Journal of Ophthalmology. Hantu itu ternyata merupakan pertanda bahaya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Mar 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 20:40 WIB
Merasakan 6 Hal Ini di Rumah? Hati-hati Tempat Tinggalmu Berhantu
Jika kamu kerap menemukan dan merasakan kejanggalan-kejanggalan berikut ini, bisa jadi rumahmu berhantu. Hmm... (Via: www.fanpop.com)

Liputan6.com, Washington, DC - Kisah horor ini benar-benar terjadi, dituturkan William Wilmer -- seorang dokter mata (ophthalmologist) yang buka praktik di Washington DC pada awal 1900-an.

Ia adalah dokter mata paling terkenal pada masanya. Di antara daftar pasiennya adalah delapan Presiden Amerika Serikat, dari William McKinley hingga Franklin Roosevelt.

William McKinley, salah satu presiden Amerika Serikat. (Sumber Warren County Historical Society)

Dr Wilmer juga merawat penerbang andal Charles Lindbergh; taipan surat kabar di New York sekaligus pencipta penghargaan Pulitzer Prize, Joseph Pulitzer; dan orang-orang penting lainnya di Negeri Paman Sam.

Namun, ada lagi yang membuat nama William Wilmer terkenal. Yakni, pada 1921, ia berhasil membuat jurnal medis terkemuka, The American Journal of Ophthalmology memuat sebuah kisah horor tentang rumah berhantu.

Kisah ini didapat Dokter Wilmer dari salah satu pasiennya. Sebut saja namanya 'Nyonya H' -- untuk melindungi privasinya.

Kejadian aneh dialami sang lady dan keluarganya mulai tahun 1912, sesaat setelah mereka pindah ke sebuah rumah tua, besar, namun sempat dibiarkan kosong selama satu dekade lamanya.

Rumah itu belum dipasangi listrik, mengandalkan lampu gas untuk penerangan. Tungku tua di ruang bawah tanah diandalkan sebagai penghangat ruangan kala musim dingin.

Di Amerika Serikat, listrik baru disalurkan ke rumah-rumah di area pekotaan pada tahun 1930-an.

Para penghuni baru itu mulai merasakan keanehan di rumah tua tersebut.

"Tuan H dan saya baru tinggal kurang dari dua hari ketika kami merasa sangat tertekan," demikian keterangan Nyonya H dalam artikel Dr Wilmer, seperti dikutip dari situs Today I Found Out, Selasa (21/3/2017).

Lantai di rumah itu meredam semua suara-suara yang ditimbulkan aktivitas para pembantu yang mondar-mandir. 

Namun, bukan jejak-jejak langkah teredam karpet yang bikin Nyonya H terganggu, melainkan adalah suara berisik orang-orang yang tak ada di sana...atau setidaknya tak terlihat dengan mata telanjang.

Pernahkah Anda merasa memiliki perasaan aneh di dalam rumah sendiri? Kenali tanda-tanda rumah berhantu pada artikel berikut. Foto: Menshealth.com

"Suatu pagi, aku mendengar jejak langkah seseorang di lantai atas tepat di atas ruangan tempatku berada," kata Nyonya H.

"Aku bergegas menaiki tangga. Betapa terkejutnya diriku, ruangan itu kosong. Aku mendatangi ruangan-ruangan lain di lantai tersebut, juga di lantai atasnya lagi. Ternyata, aku adalah satu-satunya orang di sisi rumah pada saat itu."

Kisah horor belum berakhir sampai di situ...

Wajah yang Pucat dan Bunyi Misterius...

Kekuatan aneh rumah tersebut makin besar dari waktu. Tak berapa lama kemudian, seluruh anggota keluarga menderita sakit kepala dan kelelahan.

Namun, ketika mereka berbaring di tempat tidur untuk memulihkan tenaga, penderitaan mereka justru memburuk.

Anak-anak paling terdampak. Paras mereka terlihat pucat, sering merasa lelah dan sakit, selera makan para bocah pun memburuk.

Tak ada bagian dari rumah besar itu yang aman dari fenomena aneh tersebut. Saat Tuan H duduk di meja makan, misalnya, ia merasakan sensasi seseorang berdiri di belakangnya.

Pria itu pun kemudian membalik kursinya, menghadap lorong, untuk melihat siapa tahu ada orang yang berusaha menyelinap. Ternyata tak ada siapapun. 

Para bocah pun enggan menghabiskan waktu di ruang bermain di lantai atas. "Meski kuda-kudaan dan semua mainan mereka ada di sana, mereka memohon agar diizinkan bermain di kamar."

Pada Desember, Nyonya H dan anak-anaknya sudah tak tahan lagi. Mereka kemudian pergi dari rumah untuk berlibur. Sementara, Tuan H tetap tinggal. 

Saat itulah, sang kepala keluarga tersiksa oleh hal-hal yang lebih aneh lagi.

Suara misterius mengganggu tidurnya pada malam hari, membuatnya tak mungkin istirahat.

"Beberapa kali ia terbangun oleh suara bel. Saat memeriksa pintu depan dan belakang, tak ada apapun yang ditemukan," kata Nyoya H soal kondisi suaminya. Beberapa kali Tuan H juga terbangun oleh suara yang dikiranya dering telepon.

Pada suatu malam ia mendengar suara mobil pemadam kebakaran lewat di jalanan dan berhenti dekat rumah. Buru-buru ia melongok dari jendela, tapi jalanan sepi. Tak ada siapapun di sana.

Ilustrasi hantu. (Bloody Disgusting)

Pada Awal Januari, Nyonya H dan anak-anaknya kembali ke rumah. Sekembalinya mereka, masalah kembali bermunculan.

Anak-anak terserang flu, yang membuat mereka tak diizinkan keluar rumah, apalagi cuaca masih dingin. Tapi, anehnya, saat ke luar rumah, gejala penyakit mereka justru mereda.

Sama seperti suaminya, Nyonya H juga terbangun pada malam hari akibat suara-suara aneh, perabotan yang dilemparkan di dapur, atau langkah-langkah berat memanjat tangga di balik dinding kamarnya.

"Padahal, tak ada tangga di balik dinding," kata Nyonya H. 

Para pelayan pun tak luput dari siksaan di rumah itu. Pada siang hari, mereka merasa diikuti seseorang. 

Malam harinya, para pelayan tak bisa memejamkan mata. Mereka juga terbangun oleh suara-suara aneh: denting dan derak perkakas keramik, langkah-langkah berat di di lantai atas, bunyi furniture diseret di lantai, atau seseorang mendorong pintu berat.

Penampakan Hantu...

Menurut catatan Dr William Wilmer, setiap orang di rumah keluarga H mendengar suara-suara aneh dan merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Namun, tak ada yang pernah menyaksikan hantu... hingga Januari 1913.

Nyonya H jadi saksi mata pertama. "Pada suatu ketika, di pagi hari, aku berjalan dari ruang tamu menuju ruang makan. Aku terkejut saat melihat seorang perempuan aneh, berambut hitam, dan berpakaian gelap melewatiku," kata dia. 

Hantu di jendela kamar tidur.

"Aku memberanikan diri terus berjalan menuju ruang makan untuk menemuinya, namun tiba-tiba ia hilang." 

Hal seperti itu terjadi hingga tiga kali. "Suatu malam, salah satu pelayan terbangun dan melihat seorang pria tua dan gadis muda duduk di ujung tempat tidurnya dan menatap matanya," tulis Nyonya H.

"Ia tetap berbaring di tempat tidur, tak bisa bergerak, hingga tangan tak terlihat menepuk bahunya. Pelayan itu tiba-tiba bisa bangun dan duduk. Namun saat bisa melakukannya, penampakan pria dan gadis itu menghilang."

Suatu hari, Tuan dan Nyonya H pergi menonton opera. Mereka meninggalkan anak-anak dalam perawatan dan pengawasan para pelayan.

Malam itu pukul 20.30, seorang anak terbangun oleh hantu 'pria besar dan gempal' -- yang membuat bocah itu berteriak ketakutan. 

Malam itu ia menginap di kamar pengasuhnya. Pagi harinya, sang bocah mengeluhkan seseorang atau sesuatu yang berat -- yang diduga hantu pria gempal -- menduduki dadanya, membuatnya susah bernafas. 

Kelumpuhan tidur atau tindihan (Henry Fuseli's

Kondisi Tuan dan Nyonya H juga tak kunjung membaik. Setelah pulang dari opera dan pergi tidur, Tuan H terbangun akibat sensasi jemari dingin dan aneh meraih tenggorokannya dan berusaha mencekiknya.

Ia masih mendengar suara bel pada tengah malam, ditambah lagi dengan bunyi-bunyi orang-orang berlalu lalang di semua penjuru rumah.

Pria itu mengira, kebisingan dipicu perampok yang mengincar rumahnya. Tapi, kapanpun ia bangun dan siap menghadapi penyusup, tak ada siapun di sana.

"Pada waktu bersamaan, tanaman hiasku mati," kata Nyonya H.

Misteri Terkuak...

Petunjuk muncul saat Tuan H menceritakan kejadian-kejadian aneh di rumahnya pada saudaranya.

Lawan bicaranya langsung ingat artikel yang pernah ia baca beberapa tahun sebelumnya -- yang mendeskripsikan sebuah keluarga yang tersiksa suara dan penampakan serupa dengan yang dideskripsikan Tuan H. Ia menduga, kerabatnya itu kena racun.

Apakah hantu pelakunya? Tentu saja bukan. Saudara Tuan H menjelaskan, dalam artikel yang dibacanya, alat pemanas milik keluarga tersebut melepaskan gas karbon monoksida ke dalam rumah -- yang memicu sejumlah gejala: depresi, kelelahan, sakit, bunyi atau penampakan aneh.

Gejala-gejala itu konsisten dengan gejala keracunan karbon monoksida. Mereka disarankan berkonsultasi dengan dokter. 

Kala itu, dokter harus dipanggil ke rumah. Hari berikutnya, dokter datang untuk memeriksa kondisi keluarga H dan berkeliling rumah.

Saat memeriksa pemanas tua di ruang bawah tanah, kecurigaan terbukti.

"Dokter menemukan pemanas dalam kondisi buruk, pembakaran tak sempurna. Alih-alih keluar lewat cerobong, gas karbon monoksida mengalir ke dalam ruangan rumah kami," kata Nyonya H.

"Ia menganjurkan kami untuk tidak membiarkan anak-anak tidur di rumah mulai malam itu. Jika tidak, kami mungkin akan menemukan mereka pada pagi hari dalam kondisi tak bergerak dan tak akan pernah bangun lagi. 

Tak seperti kisah hantu biasanya, yang satu ini berakhir bahagia. 

Tuan dan Nyonya H menuruti saran dokter. Mereka pindah rumah hingga kerusakan pada tungku pemanas diperbaiki.

Setelah itu, mereka kembali. Kemudian, pemandangan menakutkan dan suara-suara aneh tak pernah muncul. Mereka pun jadi betah tinggal di rumah besar itu. 

Banyak yang telah berubah sejak tahun 1912, namun, keracunan karbon monoksida keracunan masih penyebab utama kematian akibat racun di Amerika Utara.

Kabar baiknya, makin canggih zaman, detektor karbon monoksida tersedia banyak di pasaran dan harganya cukup murah.

Jika Anda -- memiliki tungku gas, pengering pakaian, serta alat lain seperti perapian atau kompor pembakaran kayu --  berinvestasi dengan menyediakan detektor karbon monoksida dapat menjadi penentu antara hidup dan mati. Tak ada urusannya dengan hantu. 

Pada artikel jurnal American Journal of Emergency Medicine 2005, dideskripsikan kejadian ketika perempuan 23 tahun kolaps saat mandi di pancuran. Ia tak sadarkan diri setelah melihat apa yang dikiranya hantu. 

Ilustrasi (Reuters)

Masalahnya ternyata ada pada alat pemanasnya yang masih baru, yang ternyata tak dipasang dengan baik dan membocorkan gas karbon monoksida ke dalam rumahnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya