Liputan6.com, Marawi - Jurnalis media Australian Broadcasting Corporation (ABC), Adam Harvey, tertembak saat bertugas di Kota Marawi, Filipina, pada 15 Juni 2017.
Saat ini, Marawi menjadi lokasi pertempuran antara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dengan pasukan pemberontak Maute yang dibantu oleh ISIS.
Leher Harvey terkena peluru nyasar saat ia tengah meliput situasi di Provincial Capitol Compound, Marawi. Demikian seperti yang dikutip dari The Australian, Kamis (15/6/2017).
Advertisement
Pria yang juga bertugas sebagai koresponden ABC di Indonesia itu menjelaskan dirinya baik-baik saja. Namun, pelor tersebut masih tersangkut di dalam lehernya.
Media ABC mengonfirmasi peristiwa itu dan menilai bahwa kejadian yang dialami Harvey tidak begitu serius. ABC memastikan, Harvey telah mendapatkan perawatan medis.
Kurang dari 24 jam yang lalu, jurnalis ABC itu melaporkan penemuan mayat pembunuhan di luar kota Marawi. Melalui akun Twitter @adharves, Harvey menulis, "Saat ini merupakan waktu yang sangat brutal bagi Filipina."
Pertempuran di Marawi pecah pada 23 Mei 2017. Saat itu, ratusan pemberontak Maute yang dibantu sejumlah militan pro ISIS menyerbu kota dengan populasi 200.000 orang tersebut.
Sejak itu, AFP dan kelompok pemberontak Maute melakukan pertempuran yang hingga kini belum berhenti. Amerika Serikat bahkan memberikan bantuan penasihat militer guna mengakhiri konflik bersenjata itu.
Sebagian besar warga kota tersebut telah melarikan diri pada tahap awal pertempuran. Otoritas FIlipina mengatakan masih ada sekitar 300 hingga 1.700 warga sipil yang terjebak di Marawi.Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â