Hendak Pamit, Bomber ISIS Meledak dan Membunuh 12 Anggota

Salah seorang anggota militan ISIS menewaskan rekannya karena bom bunuh diri miliknya meledak secara prematur tanpa diduga.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jun 2017, 15:03 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 15:03 WIB
Mosul
Polisi Irak berjalan sambil berbicara dengan rekannya menggunakan radio saat bertempur melawan militan ISIS di barat Mosul, Irak, 16 Maret 2017. (AP Photo/Felipe Dana)

Liputan6.com, Mekheisa - Salah seorang pelaku bom bunuh diri dari kelompok bersenjata ISIS, secara tak sengaja membunuh 12 rekannya. Hal tersebut terjadi usai sabuk berisi bom miliknya meledak saat tengah berpamitan sebelum beraksi di Irak.

Menurut kepala polisi setempat, Jassem Al-Saadi, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (28/6/2017), semula para anggota ISIS berencana melepas kepergian salah seorang "pengantin" bom bunuh diri. Sebelum berangkat, mereka melakukan doa bersama dan salam perpisahan yang biasa dilakukan sebelum seorang pelaku teror menjalani aksinya.

Di luar dugaan, bom yang melekat pada tubuh pelaku meledak secara prematur. Sontak kumpulan anggota ISIS itu bersimbah darah, beberapa di antaranya tewas.

Al-Saadi mengatakan, sekitar 12 militan tewas dalam insiden yang terjadi di wilayah Mekheisa, sebelah timur laut kota Baghdad.

Sehari sebelum kejadian tersebut, salah seorang komandan ISIS juga dilaporkan tewas terbunuh akibat dampak bom bunuh diri. Hal tersebut terjadi pasca-kekalahan militan itu di Mosul.

Beberapa bahan peledak yang dibawa oleh anggotanya itu meledak dan menewaskan beberapa pemimpin ISIS.

Ledakan yang terjadi di Distrik Qaim sebelah barat Provinsi Anbar itu telah menewaskan pasukannya sendiri, dan menunjukkan bahwa ISIS telah kehilangan kesempatannya untuk menguasai Mosul. Ditambah lagi banyaknya pasukan yang tewas akibat bom bunuh diri yang juga menewaskan pemimpinnya.

Kolonel Salam Al-Obeidi mengatakan, ia yakin ratusan anggota militan ISIS telah meninggalkan wilayah Mosul.

"Tiga tahun setelah peperangan melawan ISIS di Mosul, kini pemerintah berhasil menguasai wilayah tersebut dan militan itu hanya menguasai area seluas 1 kilometer persegi saja," ujar Al-Obeidi.

Dalam kurun waktu empat hari terakhir telah ada 80 kasus bom bunuh diri yang didalangi ISIS. Hal tersebut terjadi karena kelompok itu terpojok dan tak memiliki jalan lain akibat kekalahannya di Mosul.

Kini motif kelompok militan itu disebut-sebut telah berubah, dikabarkan pihaknya menargetkan banyak nyawa sebanyak mungkin.

Seorang pemimpin pasukan Irak, Kolonel Mohammed Al-Tamim mengatakan bahwa anggota ISIS tak akan menyerahkan diri. "Jika mereka tak menginginkan ditangkap hidup-hidup, maka mereka lebih memilih bunuh diri," ujarnya.

Sejauh ini salah satu wilayah yang masih dikuasai oleh ISIS adalah Provinsi Anbar. Salah satu wilayah yang kian dijadikan sebagai lokasi bom bunuh diri.

Dikabarkan pihak ISIS akan terus melakukan serangan besar di wilayah tersebut, sebagai upaya merebut kembali lokasi yang pernah mereka kuasai.

 

 

Saksikan juga video berikut:

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya