Raja Baru Thailand Perketat Kendali atas Kekayaan Kerajaan

Raja Vajiralongkorn memosisikan Biro Harta Kerajaan sebagai badan yang mengurusi segala bentuk kekayaan kerajaan di bawah kendalinya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jul 2017, 07:21 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 07:21 WIB
Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn bergelar Raja Rama 10
Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn bergelar Raja Rama 10 (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun yang baru saja menggantikan mendiang ayahnya tahun lalu, telah memperketat kontrol kekuasaan atas kekayaan kerajaan yang ditaksir bernilai lebih dari US$ 30 miliar.

Dikutip dari laman Voice of America, Rabu (19/7/2017), undang-undang yang mulai berlaku beberapa hari lalu itu, telah memosisikan Biro Harta Kerajaan sebagai badan yang mengurusi segala bentuk kekayaan kerajaan di bawah kendali Raja Maha Vajiralongkorn.

Menurut majalah Forbes tahun 2011, aset kerajaan tersebut sebagian besar terdiri dari tanah dan bangunan (real estate).

Sebelumnya, Biro Harta Kerajaan berada di bawah kendali pemerintah melalui kementerian keuangan dan dewan komisaris Thailand.

Namun, perombakan kabinet yang telah dilakukan oleh raja telah membuat UU baru -- yang memungkinkan raja mengelola keuangan sesuai dengan keinginannya.

Ayah Vajiralongkorn, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, secara praktik juga menjalankan otoritas tertinggi atas semua biro negara.

Namun, mendiang raja lebih memberikan tanggung jawab kepada semua biro negara dalam menjalankan tugasnya -- termasuk dalam urusan keuangan. Demikian dilansir dari laman ABC News.

Artikel Forbes tahun 2011 yang merilis total kekayaan istana mendapat teguran tertulis dari Kedutaan Thailand di Washington DC, Amerika Serikat. Pihak Negeri Gajah Putih menekankan, aset kerajaan tersebut bukan sepenuhnya milik raja, melainkan milik negara.

Kini, Raja Maha Vajiralongkorn mendapat ujian kepercayaan dari rakyat. Setelah mendiang ayahnya berhasil menarik hati warga.

Sebab, reputasi Vajiralongkorn yang erat dengan kata "playboy" tampaknya akan menjadi kerikil penghalang bagi dirinya untuk memimpin Negeri Gajah Putih tersebut.

Posisi Vajiralongkorn juga diperumit dengan hubungan kerajaan dengan militer yang sempat melakukan kudeta tahun 2014.

Meski begitu, hubungan Vajiralongkorn dengan tentara masih dalam tahap formatif.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya